jatimnow.com - Jiwa sosial tinggi menjadi alasan Mardianto (52) bergabung dalam tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tulungagung. Saat ini Mardianto menjadi salah satu anggota Damkar terlama.
Sejak tahun 1989 warga Desa Sembon, Kecamatan Karangrejo ini mengabdikan diri sebagai anggota tim Damkar. Ragam suka dan duka sudah pernah dirasakannya. Bahkan Mardianto yang kini berstatus sebagai PNS ini ingin tetap menjadi anggota Damkar hingga pensiun nanti.
Sejak mendaftar sebagai PNS, Mardianto sudah ditempatkan di Damkar Kabupaten Tulungagung yang saat itu baru terbentuk. Awalnya Damkar merupakan salah satu bagian dari Dinas PU.
Setelah itu pindah ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan, BPBD dan Satpol PP. Sejak 2013 lalu Damkar berdiri sendiri menjadi Dinas Pemadam Kebakaran.
"Dulu anggotanya cabutan dari mana-mana, sejak 2001 mulai ada regu khusus Damkar sendiri," ujarnya, Selasa (17/10/2023).
Baca juga:
Damkar Ponorogo Sudarsono: Padamkan Api di SPBU hingga Ibu-ibu yang Tak Paham Tanda Bahaya
Peristiwa kebakaran pabrik Gondorukem di Trenggalek tahun 2012 lalu menjadi kenangan tersendiri bagi Mardianto. Saat itu regunya sedang piket dan diperbantukan untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Suasana kebakaran sendiri sangat mencekam. Selain kobaran api yang cukup tinggi, terdengar juga bunyi ledakan dari berbagai penjuru. Kejadian ini menjadi hal yang tak pernah terlupakan bagi Mardianto.
"Suasananya cukup mencekam, suara ledakan dan apinya sangat besar," kisahnya.
Baca juga:
Petugas Damkar di Kediri Bertaruh Nyawa Sejak di Tugas Pertama
Selama ini, Mardianto tidak pernah pindah ke instansi lain. Pria yang juga menjadi komandan regu Baruna 3 ini berharap bisa menyelesaikan masa pengabdiannya sebagai ASN bersama tim Damkar. Menurutnya jiwanya sudah menyatu dengan semua personel tim Damkar.
"Saya ingin mengabdikan seluruhnya untuk tim Damkar, jiwa saya sebagai Damkar," pungkasnya.