Pixel Codejatimnow.com

Periksa Kanker Serviks Termurah di Indonesia Ada di Tulungagung, Kok Bisa?

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Petugas laboratorium saat meneliti sampel urine pasien. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Petugas laboratorium saat meneliti sampel urine pasien. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Masyarakat kini bisa mendeteksi dini kanker serviks dengan harga murah di Tulungagung.

Kanker Serviks sendiri menjadi momok bagi perempuan, setelah kanker payudara. Skrining awal Kanker Serviks saat ini sudah bisa menggunakan PCR dengan bahan urine. Di Tulungagung, biaya pemeriksaan hanya Rp275 ribu, termurah se-Indonesia.

Kepala Instalasi Mikrobiologi RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Rendra Bramanti mengungkapkan bahwa model pemeriksaan dengan menggunakan sampel urine ini merupakan yang kedua di Jawa Timur.

Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya juga menerapkan metode yang sama. Namun harganya sangat jauh berbeda.

"Setahu kami untuk harga kami yang termurah di Indonesia. Hanya Rp275 ribu, harga yang murah terjangkau. Kemarin Pak Direktur (RSUD dr Iskak) dan teman-teman dinas bilang pemeriksaan skrining itu harus yang murah," ujarnya, Sabtu (21/10/2023)

Dokter Spesialis Mikrobiologi ini menuturkan bahwa harga asli operasional pemeriksaan di angka Rp400 ribu. Itu belum ongkos tenaga yang meneliti di laboratorium dan biaya lain.

Baca juga:
ISNU Tulungagung Gelar Pemeriksaan Kanker Serviks Gratis

Harga pemeriksaan di RSUD dr Iskak Tulungagung ini murah karena mendapat subsidi bantuan juga dari pemerintah daerah dan dari pihak manajemen rumah sakit.

"Jika terjangkau saja masih enggan dan takut untuk skrining awal, apalagi mahal," tuturnya.

Sementara itu, Kabag Humas RSUD dr Iskak, Mohammad Rifai menjelaskan metode pemeriksaan ini lebih nyaman dibanding dengan menggunakan papsmear.

Baca juga:
Morula Gelar Seminar Pengobatan Kanker Serviks Agar Tak Pengaruhi Kesuburan

Pemeriksaan atau skrining ini semua menggunakan metode PCR yang setiap daerah berbeda-beda, termasuk alat untuk mengecek pada pasien. Pihak rumah sakit telah memiliki peralatan yang lengkap untuk digunakan kembali memeriksa penyakit yang berbeda.

"Nah kalau dulu fokusnya virus influenza, sekarang reagennya untuk mendeteksi virus papiloma," pungkasnya.