jatimnow.com - Pembongkaran dan alih fungsi tugu pencak silat di Tulungagung ternyata belum dapat berjalan lancar.
Hingga mendekati batas akhir waktu pembongkaran, masih ada puluhan tugu pencak silat yang berdiri di fasilitas umum (fasum).
Meskipun begitu, pihak Bakesbangpol setempat mengklaim efek pembongkaran dan alih fungsi tugu pencak silat ini sudah terasa. Tren kekerasan yang melibatkan oknum anggota pencak silat di Tulungagung mengalami penurunan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tulungagung, Bambang Triono mengatakan, berdasarkan data total tugu pencak silat di Tulungagung mencapai 112 bangunan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 tugu berada di lahan Fasum, sedangkan 62 di lahan pribadi. Sementara jumlah tugu di Fasum yang sudah dialihfungsikan sebanyak 16 buah.
"Dari 112 tugu pancak silat, 50 tugu berada di fasum dan 62 tugu berada di lahan pribadi," ujarnya, Sabtu (21/10/2023).
Baca juga:
Bupati Ponorogo Pilih Transformasi Tugu Perguruan Silat Ketimbang Dirobohkan, Jadi Apa Ya?
Hingga saat ini, Forkpimda dan Forkopimcam terus melakukan pendekatan kepada perguruan pencak silat agar mau membongkar tugunya.
Pihaknya yakin pembongkaran tugu pencak silat yang berada di Fasum hanya menunggu waktu dan kesadaran perguruan pencak silat.
"Memang sesuai dengan surat edaran, batas akhir pembongkaran tugu pencak silat adalah akhir Oktober 2023. Jika nantinya masih banyak tugu pencak silat yang belum dibongkar, kami akan merapatkan kembali dengan Forkopimda Tulungagung," terangnya.
Baca juga:
Pemkab Tulungagung Beri Batas Penertiban Tugu Silat Akhir Oktober 2023
Bambang mengklaim, sejak dilakukan penertiban tugu pencak silat tren kekerasan yang melibatkan anggota perguruan silat di Tulungagung mengalami penurunan.
Bambang berharap nantinya akan diadakan kembali rapat koordinasi antara pemkab dan pemprov terkait penertiban tugu. Mengingat sampai saat ini masih banyak tugu pencak silat yang berdiri di fasum.
"Memang faktanya sejak penertiban tugu, tren kekerasan antar pencak silat di Tulungagung menurun. Tapi untuk memastikan hal itu, kami perlu penelitian lebih dalam kembali," pungkasnya.