Pixel Codejatimnow.com

Berkah Musim Kemarau bagi Petani Tembakau di Tulungagung

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Petani tembakau di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Petani tembakau di Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Musim kemarau panjang membawa berkah bagi petani tembakau di Tulungagung. Harga tembakau di tingkat petani mengalami kenaikan. Kualitas tembakau di musim kemarau ini juga lebih baik.

Pada bulan Juli lalu ratusan petani tembakau mengalami puso setelah tanaman mereka terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi. Kini petani tembakau semringah karena hasil panen mereka memiliki harga jual tinggi.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Suyanto mengatakan, pada Juli 2023 sebanyak 116 hektare lahan tembakau di Tulungagung gagal panen akibat musim hujan.

"Setiap lahan tembakau itu bisa rugi Rp70 juta jika mengalami puso. Dan kemarin itu, tanaman tembakau yang puso masih usia 1 bulan tanam," ujarnya, Senin (23/10/2023).

Musim kemarau kali ini ternyata berdampak positif bagi petani tembakau. Dari total luasan 1.040 hektare lahan tembakau, kini sudah 40 persen yang memasuki masa panen.

Jika musim kemarau bisa bertahan cukup lama, maka potensi panen raya tembakau di Tulungagung bisa mencapai 1.768 ton. Hal ini tentu akan menjadi kabar bagus bagi para petani, mengingat harga saat ini sedang naik.

Baca juga:
Disbun Jatim Fokus Kembangkan Inovasi Tingkatkan Produksi Komoditi Perkebunan di 2024

"Lahan tembakau yang sudah panen mencapai 431 hektare atau 699 ton tembakau kering. Tanaman tembakau yang dipanen ini kebanyakan dari tanaman yang bisa selamat saat musim hujan kemarin," jelasnya.

Berdasarkan data, harga tembakau kini naik. untuk tembakau campuran itu mengalami kenaiakan harga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per Kg menjadi Rp75 ribu hingga Rp 90 ribu per Kg tembakau kering.

Sedangkan untuk tembakau polos dari harga Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per Kg menjadi Rp120 ribu hingga Rp135 ribu per Kg tembakau kering. Kenaikan harga ini dipicu minimnya stok tembakau akibat puso saat musim hujan kemarin.

Baca juga:
Petani di Tulungagung Sepakat Tolak Pasal Pertembakauan RPP Kesehatan

"Naiknya harga tembakau disebabkan karena stok tembakau yang sedikit akibat puso yang terjadi saat musim hujan kemarin," pungkasnya.