Pixel Codejatimnow.com

Begini Proses Pemindahan Prasasti Lawadan ke Museum Daerah Tulungagung

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Proses pemindahan prasasti lawadan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Proses pemindahan prasasti lawadan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkab Tulungagung mendapat kado istimewa jelang peringatan Hari Jadi ke 818. Prasasti Lawadan yang selama ini menjadi rujukan dalam Peringatan Hari Jadi tersebut, dalam proses pemindahan ke Museum Daerah.

Prasasti tersebut selama ini berada di Komplek Pabrik Marmer IMIT. Proses pemindahan dilakukan secara manual dan berhati-hati oleh tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah Jawa Timur.

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Tulungagung, Suprihatin mengatakan pemindahan prasasti ini menjadi kado istimewa jelang Peringatan Hari Jadi Tulungagung ke-818.

Pemindahan ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui secara langsung bentuk dan isi dari prasasti, yang menjadi rujukan penetapan Hari Jadi ini.

"Kalau di komplek pabrik marmer tidak semua orang bisa masuk dan melihatnya. Untuk itu, kami pindahkan ke museum daerah," ujarnya, Senin (13/11/2023).

Prasasti yang berasal dari zaman Kerajaan Kadiri ini sudah tersimpan di komplek pabrik sejak tahun 1970an. Sebelumnya. prasasti tersebut dipindahkan oleh warga Desa Wates Kroya, Kecamatan Besuki karena alasan keamanan.

Baca juga:
Identitas 11 Tokoh yang Mendaftar Bacabup di PDIP Tulungagung, 4 PNS

Selama ini prasasti dirawat oleh pihak pabrik marmer dengan baik. Meski begitu akses untuk melihat dan mempelajari prasasti terbatas.

"Kita juga berterima kasih ke pihak pabrik marmer IMIT yang sudah mengizinkan prasasti dipindah ke museum," tuturnya.

Sementara itu, anggota tim BPK wilayah Jawa Timur, Mochamad Ikhwan mengatakan, sebanyak 8 anggota dikerahkan untuk memindahkan prasasti ini. Proses pemindahan dilakukan secara manual dan berhati-hati.

Baca juga:
11 Tokoh Ambil Formulir Pendaftaran Bacabup di DPC PDIP Tulungagung

Hal ini dikarenakan terdapat retakan di beberapa titik prasasti. Petugas melapisi prasasti dengan kain karung sebelum dipindahkan.

Mereka juga membongkar lantai untuk mempermudah proses pemindahan ini. Setelah itu dengan menggunakan alat berat prasasti dinaikkan ke atas truk.

"Nanti kita juga akan lapisi dengan kayu agar prasasti tidak menempel langsung," pungkasnya.