Pixel Code jatimnow.com

Ali Mashar, Tunanetra asal Tulungagung Bekerja jadi Digital Marketing

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Ali Mashar warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Ali Mashar warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Keterbatasan fisik tak menghalangi Ali Mashar, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung untuk belajar teknologi. Penyandang Tunanetra ini justru memilih bekerja sebagai digital marketing.

Dengan menggunakan handphonenya, Ali menawarkan dagangannya berupa mobil hingga rumah melalui marketplace. Hingga saat ini Ali telah melayani puluhan klien yang mengandalkan kemampuannya dalam dunia digital marketing.

Ali mulai mengalami kebutaan pada tahun 2016 lalu akibat kecelakaan. Sebelumnya pria yang pernah bekerja di bengkel ini normal. Namun kecelakaan sepeda motor membuat penglihatannya terganggu dan kemampuannya menurun. Sempat terpuruk selama beberapa waktu, Ali mulai bangkit dan semangat lagi.

"Sempat terpuruk mas, kalau ada teman yang main kesini saya semakin sedih karena tidak bisa melihat lagi, namun perlahan mulai bangkit dan semangat lagi," ujarnya, Senin (11/12/2023).

Adanya aplikasi Talk Back di handphone membuat Ali mulai beradaptasi dengan teknologi. Ali mulai menawarkan ragam barang melalui marketplace di media sosial. Salah satu barang yang kerap dijual adalah mobil.

Baca juga:
Anggota DPRD Jatim Suli Da'im 34 Tahun Raih Pendekar Tapak Suci

Meskipun tidak dapat melihat kondisinya, namun Ali masih bisa mengenali kondisi mesin melalui suaranya. Untuk kondisi mobil, Ali mempercayakan kepada kliennya.

"Jadi saya dikirimi foto dan keterangan kondisi mobil oleh klien itu yang saya unggah, kami saling percaya, kalau ada yang mau beli bisa datang dan melihat langsung kondisinya," tuturnya.

Baca juga:
Kisah Nenek Tri Prasetyowati Wisudawan Unipa Surabaya di Usia Senja

Tak hanya mobil, Ali kini mulai merambah ke dunia properti. Melalui akun media sosialnya, Ali menawarkan tanah dan rumah. Bagi Ali menjadi tunanetra bukanlah sebuah halangan untuk belajar teknologi. Terlebih saat ini banyak aplikasi yang bisa digunakan guna mempermudah penggunanya.

"Teman-teman tunanetra juga bisa belajar teknologi, penggunaan handphone tidak hanya untuk komunikasi saja tapi bisa juga untuk bekerja," pungkasnya.