Pixel Codejatimnow.com

Hendak Tertibkan APK, PKD di Trenggalek Diduga Jadi Korban Pembegalan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Bramanta Pamungkas
Ketua Bawaslu Trenggalek, Rusman Nuryadin. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Ketua Bawaslu Trenggalek, Rusman Nuryadin. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow,com - Seorang anggota Pengawas Kelurahan Desa (PKD) di Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek diduga menjadi korban pembegalan.

PKD tersebut dibegal saat hendak melakukan aktivitas penertiban Alat Peraga Kampanye (APK). Sepeda motor korban diambil oleh pelaku. Saat ini kasus tersebut masih diselidiki oleh Satrekrim Polres setempat.

Ketua Bawaslu Kabupaten Trenggalek, Rusman Nuryadin mengatakan, bahwa hari ini pihaknya telah mengintruksikan kepada Panwascam hingga PKD untuk melakukan pemantauan penertiban APK.

Namun, pada saat berlangsung penertiban APK, pihaknya mendapatkan informasi adanya PKD Desa Wonokerto yang menjadi korban aksi begal.

"Untuk kondisi korban kami masih menunggu laporan dari Panwascam Suruh," ujarnya, Rabu (20/12/2023).

Dari informasi Panwascam, awalnya korban yang saat itu mengendarai motor untuk melakukan giat penertiban APK dihadang oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal. Saat itu korban dihentikan dan digulingkan ke tanah, dan pelaku membawa motor korban kabur.

Baca juga:
Bawaslu Bangkalan Buka Pendaftaran Calon Panwascam, Ini Mekanismenya

Kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan apakah kasus ini murni kriminal atau ada motif lain.

"Saat ini kasus sudah ditangani polisi. Korban juga telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian," paparnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abadin mengatakan, berdasarkan keterangan yang didapat kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di Jalan Nasional Suruh-Dongko.

Baca juga:
Aktivis Surabaya Ini Laporkan Ketua KPU ke Polda Jatim, Begini Alasannya

Saat ini polisi telah mendapatkan ciri-ciri tersangka dan telah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku pembegalan.

"Lokasi pembegalan pada saat itu memang sepi. Dan itu dimanfaatkan tersangka untuk melakukan begal," pungkasnya.