jatimnow.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menghadiri istigasah kubro di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Jatiprahu, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.
Anies hadir didampingi Pengasuh Pesantren Asrama perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, KH Yusuf Khudori. Mantan Gubernur DKI ini tampak khusyuk mengikuti kegiatan tersebut bersama ribuan jemaah dan simpatisan yang hadir.
Dalam kegiatan tersebut, Anies menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah dan kondisi pendidikan yang dinilai kurang berkeadilan. Menurutnya, saat ini terjadi perbedaan perlakukan pemerintah terhadap pendidikan swasta dan negeri. Bahkan, pemerintah dinilai telah memperlakukan secara berbeda antara sekolah umum dengan diniah.
"Contoh paling gampang adalah pendidikan negeri dan swasta, serta pendidikan umum dan diniyah, yang perlakuannya berbeda, padahal yang dididik sama-sama anak Indonesia," ujarnya, Jumat (29/12/2023) malam.
Saat ini, pemerintah memperlakukan sekolah swasta seolah-olah pesaing sekolah negeri. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan dan disparitas antara sekolah swasta dan negeri. Padahal seharusnya pemerintah menganggap sekolah swasta adalah mitra sekolah negeri.
Baca juga:
Rekapitulasi KPU Jatim untuk Pilpres Tuntas, Ini Hasilnya
"Karena kalau tidak ada pendidikan swasta tidak cukup pemerintah mendidik anak-anak kita, enggak cukup bangku sekolahnya," imbuhnya.
Tak hanya persoalan pendidikan, Anies juga menyoroti persoalan klasik di bidang pertanian, yakni terkait ketersediaan pupuk. Menurutnya, selama berkeliling di berbagai daerah di Indonesia hampir seluruh petani mengeluhkan persoalan pupuk.
Baca juga:
Rekapitulasi Pemilu 2024 di Ponorogo Rampung, Ini Hasilnya
Program ketersediaan pupuk menjadi salah satu program unggulan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, saat kampanye di beberapa daerah.
"Insyaallah program 100 hari pertama ada hal yang kita ingin bereskan soal pupuk buat petani-petani kita," pungkasnya.