Pixel Codejatimnow.com

Kelezatan Rujak Cingur Legendaris Madura di Jalan Dhoho Kediri, Ini Rahasianya!

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Siti Fatimah saat meracik rujak cingur di Jalan Dhoho Kediri. (Foto: Yanuar Dedy)
Siti Fatimah saat meracik rujak cingur di Jalan Dhoho Kediri. (Foto: Yanuar Dedy)

jatimnow.com - Kediri bukan hanya tentang pecel dan nasi goreng anglo. Lebih dari setengah abad, kelezatan rujak cingur asli Madura turut melengkapi khasanah kuliner di Kota Tahu yang cukup beragam.

Pernah mampir ke rujak Aries Motor di Jalan Dhoho?

Ya, adalah Siti Fatimah yang membawa rujak cingur ini ke Kota Kediri sejak tahun 1968. Hingga kini, ia masih cukup eksis karena rasanya. Anda wajib coba!

Sekilas tak ada yang berbeda dari rujak cingur kebanyakan. Rujak hanya berisi cingur atau bibir sapi, lontong, tahu, tempe, sayuran dan buah; nanas, belimbing, bengkoang dan mentimun. Juga tak ada yang istimewa dari layah dan ulekan yang menggunakan kayu utuh itu. Tapi ini rahasianya, Fatimah menggunakan dua petis yang berbeda.

“Iya, petisnya dua, berbeda,” kata Siti Fatimah yang masih cukup sehat di usianya yang hampir 76 tahun, Kamis (25/1/2024).

Petis hitam itulah yang membuat racikan rujak cingur Siti Fatimah terkenal, pelanggannya ramai. Setiap hari, mulai pukul 09.00-16.00 WIB bisa dipastikan tangannya tidak berhenti mengulek campuran bumbu berupa petis, kacang, gula merah, bawang goreng dan sedikit garam tersebut.

Baca juga:
SBY Mampir ke Rujak Cingur Mbok Bo Kediri, Rindu Makanan Masa Kecil

Kini perempuan asal Bangkalan itu dibantu, anak keempatnya Siti Maryam yang tugasnya memotong buah dan menerima pesanan dan melayani pembayaran.

Ini tahun ke-40 Siti Fatimah berjualan di muka dealer Aries Motor tersebut. 15 tahun sebelumnya dia berjualan keliling Kota Kediri. Dia memikul wakul berisi bahan rujak itu di kepalanya, keliling hingga Pasar Pahing dan sekitarnya.

“Awalnya keliling, ya susah dulu,” lanjut perempuan yang kini sudah memiliki 15 cucu itu dalam bahasa jawa.

Baca juga:
4 Rekomendasi Rujak Cingur Legendaris di Surabaya, Ada yang Sudah Berdiri di Masa Penjajahan

Satu porsi yang terbilang jumbo ini dihargai Rp20.000. Anda boleh request campur atau matengan dalam istilah bahasa Jawa untuk rujak tanpa buah.

Bila lapar menyerang tiba-tiba saat berbelanja di Jalan Dhoho Kediri, atau kebetulan sedang melintas di sana, anda boleh mampir dan rasakan rujak ulek asli Madura tersebut.