Pixel Codejatimnow.com

Ketika Jajanan Tradisional jadi Primadona di Ketan Maknyus Pandaan Pasuruan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Jajan pasar dengan khas lupis bentuk segitiga buatan Siti Zaenab.(Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Jajan pasar dengan khas lupis bentuk segitiga buatan Siti Zaenab.(Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Meski beraneka macam kue dan jajanan di pasaran makin banyak ditemui, namun jajanan tradisional rupanya masih digemari banyak orang. Salah satunya yang berlokasi di Jalan Raya Jogonalan Jogosari Pandaan Pasuruan.

Di lokasi tersebut, ada sebuah lapak Ketan Maknyus yang menjual jajan pasar dan ketan bubuk kedelai. Lapak yang selalu ramai pembeli ini membuat penasaran, apa sih rahasianya sampai bisa ramai begitu.

Siti Zaenab (42), warga Jogonalan pemilik lapak Ketan Maknyus ini lantas menceritakan perjalanan usaha kecilnya.

"Jualan dari tahun 2002. Pertama jualan ketam hitam ketan putih bubuk kedelai, dapat 1 tahun. Jualan angsle sama ketan, dapat 5 tahun, kemudian jualan jajan pasar, ada lupis dan lainnya," ujarnya, Rabu malam (31/1/2024).

Siti melanjutkan, keahlian dalam membuat jajan pasar ini ia peroleh sendiri secara otodidak. Siti kemudian membocorkan teknik dan rahasia dalam pembuatannya.

"Saya belajar sendiri. Untuk ketan bubuk kedelai, pakai ketan tanpa campuran beras, cara masaknya biasanya orang-orang dari magicom (rice cooker), kalau saya enggak, alami tradisional," tuturnya.

Siti Zaenab, saat meracik pesanan pembeli di Lapak Ketan Maknyus di Pandaan Pasuruan. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).Siti Zaenab, saat meracik pesanan pembeli di Lapak Ketan Maknyus di Pandaan Pasuruan. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa ketan yang telah dicuci, kemudian ditanak dengan santan peras asli bukan kemasan, lalu dikukus.

"Kelapa taburannya dimasukkan dalam kresek, kreseknya harus putih, terus diletakkan di bagian atas ketan selama 3 jam," sambungnya.

Siti menjelaskan maksud dari rangkaian tersebut, agar ketan dapat bertahan hingga jangka waktu 24 jam di suhu ruang.

Baca juga:
5 Rekomendasi Kudapan Jadul Pengantar Kenangan di Hari Lebaran, Berikut Resepnya

"Bisa tahan 24 jam tapi keadaan dibuka. Kalau dibungkus dikasih celah untuk angin, soalnya santannya pakai santan murni yang sudah matang didalam campuran ketannya," terangnya.

Selain membocorkan rahasia ketan buatannya, Siti juga memberikan resep cara membuat jajan pasar yang lezat.

"Jajan pasar yang saya jual kan 1 porsi, terdiri dari lupis, klepon, ongol-ongol, cenil sama puli dari nasi. Orang biasanya buatnya dari singkong, kalau saya dari tepung ketan asli. Terus ciri khas disini lupisnya segitiga. Memasak lupis menghabiskan waktu 3 jam, direbus. Ketan dicuci pakai garam sedikit, 1 sendok saja, terus dimasukan ke daun pisang klutuk, supaya warna dan aromanya sedap," paparnya.

Untuk cairan gulanya, pakai gula jawa yang direbus sampai mengental tanpa gula asli, tanpa campuran, tanpa pengawet," tambahnya.

Ketan campur hitam putih dengan bubuk kedelai dan kelapa parut buatan Siti dibandrol dengan harga Rp3 ribu, untuk jajan pasar seharga Rp5 ribu seporsi. Selain itu juga ada angsle dengan harga Rp6 ribu, serabi petulo Rp6 ribu masing-masing satu porsi, serta jajanan kijak seharga Rp2 ribu per tusuknya.

Baca juga:
3 Hidangan Istimewa untuk Santap Bersama di Hari Lebaran

Dalam sehari, Siti mampu menjual habis lupis buatannya dari 1,5 kilogram beras ketan. Selain itu, juga ketan bubuk kedelai dari 5 kilogram beras ketan juga 1 kilogram untuk ketan hitamnya.

Lapak milik Siti dibuka pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB untuk penjualan ketan putih dan ketan hitam, dan pukul 17.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB untuk menjual jajan pasar, ketan putih hitam, angsle dan petulo.

Siti berharap usaha dan lapaknya makin banyak dikenal masyarakat, sehingga makin ramai dan dapat membuka cabang di berbagai wilayah.

Sementara itu Vivi (28), warga Sukorame Pandaan, seorang pelanggan setia menyampaikan alasan ia tidak bosan dalam menikmati jajan pasar dan ketan bubuk kedelai buatan Siti.

"Saya langganan dari tahun 2015, jajan pasarnya enak, rasanya jawa medok banget kesukaan saya, manisnya asli. Ketannya juga gurihnya pas," tutup Vivi.