Pixel Codejatimnow.com

Pemilih Disabilitas Sambat Akses TPS di Trenggalek, Ini Respons Bupati Ipin

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Pemilih disabilitas di Trenggalek saat menggunakan hak pilihnya. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Pemilih disabilitas di Trenggalek saat menggunakan hak pilihnya. (Foto-foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah pemilih disabilitas di Kabupaten Trenggalek masih kesulitan mengaksesdi tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, alat bantu braille hanya tersedia untuk surat suara presiden dan wakil presiden serta anggota DPD RI.

Di Kampung Inkulusi Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek terdapat empat disabilitas yang masuk dalam daftar pemilih tetap di TPS 01.

Salah seroang penyandang disablitas, Slamet mengatakan untuk menuju ke TPS, harus menempuh jarak 200 meter dari tempat tinggalnya.

Sesampainya di TPS, pemilih disabilitas juga mengalami hambatan dalam aksesibilitas. Pasalnya, lantai TPS berasal dari tanah dan batu krikil. Hal itu membuat pemilih disabilitas dengan hambatan fisik dan penglihatan kesulitan menuju bilik suara, kotak suara hingga pemberian tinta sebagai tanda sudah memilih.

"Ada empat orang disabilitas yang ikut mencoblos. Mereka adalah disabilitas tuna daksa dan tuna netra," ujarnya, Rabu (14/02/2024).

Slamet mengaku senang bisa ikut dalam partisipasi Pemilu 2024. Namun, dia menyayangkan TPS yang digunakan masih tidak ramah dengan disabilitas.

"Tadi lancar. Tapi tempatnya belum ramah disabilitas, jalanya sulit," tuturnya.

Baca juga:
286 DPT di TPS 5 Candi Sidoarjo Lakukan Coblosan Ulang Gegara 1 Pemilih Ini

Pemilih disabilitas tunanetra, Muchtar Mustofa menambahkan, pada Pemilu 2024 ini, penyelenggara hanya memberikan dua alat bantu braille untuk surat suara presiden dan wakil presiden serta anggota DPD RI.

Sedangkan untuk surat suara lainya, dia masing kesulitan dan harus meminta pendampingan untuk mencoblos.

"Kami berharap seharusnya alat bantu braille itu ada disemua surat suara. Sehingga kami mudah untuk mencoblos," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, memang TPS ini belum ramah disabilitas. Pasalnya, para pemilih disabilitas masih kesulitan aksesibilitas, serta jarak menuju TPS mencapai 200 meter.

Baca juga:
47 TPS Bangkalan Salah Prosedur, Akibatnya Harus Coblos dan Hitung Ulang

"Tadi saya pikir TPS berada di Kampung Inklusi, tapi ternyata pemilih disabilitas masih harus menempuh jarak yang cukup jauh," papa Mas Ipin, panggilan akrabnya, saat meninjau TPS.

Arifin berharap kepada penyelenggara agar lebih memperhatikan pelayanan terhadap pemilih disabilitas. Agar diagenda demokrasi sslanjutnya, bisa lebih baik dan ramah disabilitas.

"Jadi ini masukan kami kedepan kepada penyelenggara, agar di pemilu selanjutnya bisa lebih baik dan ramah disabilitas," pungkasnya.