jatimnow.com - Warga Kota Malang perlu mewaspadai ancaman penyakit Leptospirosis yang ditularkan melalui air kencing tikus. Penyakit ini bisa ditularkan ke tubuh manusia bersumber dari genangan air, banjir, area persawahan, perkebunan dan sungai.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Meifta Eti Winindar mengatakan, sumber penularan bakteri Leptospira SP yang dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang luka atau selaput mukosa. Selain itu, kontak dengan lingkungan terkontaminasi kencing tikus.
Orang yang terjangkit penyakit ini memiliki gejala-gejala, seperti demam tinggi, yakni di atas 38 derajat celsius, sakit kepala, badan lemas, nyeri otot, mata atau kulit kuning, serta gangguan pada sistem kemih. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena saat ini sedang musim hujan.
Dia menganjurkan, apabila ada warga yang mengalami gejala Leptospirosis, harus segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdekat.
Baca juga:
Siswa SD di Pacitan Meninggal Dunia, Diduga karena Leptospirosis
"Jangan menunda penanganannya demi mencegah terjadinya kasus kematian akibat penyakit ini. Selalu prioritaskan kesehatan dan terapkan langkah-langkah pencegahan yang telah disampaikan dokter," kata perempuan berhijab itu, Kamis (15/2/2024).
Meifta menambahkan, agar warga dapat menghindari kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi dan selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca juga:
Warga Kabupaten Malang Terjangkit Leptospirosis, Begini Imbauan Dinkes
Meifta juga menyarankan apabila kondisi lingkungan mengkhawatirkan maka masyarakat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, sepatu bot, dan masker. Hal itu terutama saat beraktivitas di lingkungan yang berpotensi terkontaminasi.
"Selain itu, jagalah higienis sanitasi lingkungan dengan menjaga kebersihan tempat sampah, menutup genangan air, dan hilangkan akses merebaknya tikus," katanya.
URL : https://jatimnow.com/baca-65939-warga-kota-malang-waspadai-penyakit-leptospirosis-saat-musim-hujan