Pixel Code jatimnow.com

30 Petugas Pemilu di Jatim Meninggal, Sudah Terima Santunan dari KPU?

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Ilustrasi suasana TPS di Surabaya (dok.jatimnow.com)
Ilustrasi suasana TPS di Surabaya (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 30 orang petugas penyelenggara Pemilu di Jawa Timur (Jatim) meninggal dunia. Hal ini berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim.

"Yang meninggal dunia sebelum 14 Februari maupun pasca pemungutan suara di Jatim, jumlah total 30 orang," ujar Komisioner Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Rochani dalam siaran resminya, Senin (19/2/2024).

Rochani merinci, 30 petugas penyelenggara Pemilu yang gugur itu, di antaranya 1 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), 18 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 9 orang Linmas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan 2 orang sekretariat PPS.

"Penyebab di antaranya kecelakaan lalu lintas, tersengat listrik dan sakit disertai penyakit bawaan," ungkap Rochani.

Baca juga:
Pengawas TPS di Bojonegoro Belum Terima Honor, Ini Penjelasan Bawaslu

Untuk santunan, lanjut Rochani, ada yang sudah diterimakan kepada ahli waris. Kemudian ada beberapa kabupaten/kota sedang memverifikasi untuk memastikan juga kepesertaannya dalam BPJS Ketenegakerjaan.

Santunan yang diberikan sesuai dengan Surat Dinas KPU Nomor 691 Tahun 2022. Bagi yang meninggal dunia mendapatkan Rp36 juta, cacat permanen Rp30,8 juta, luka berat Rp16,5 juta, luka sedang Rp8,25 juta dan bantuan biaya makanan sebesar Rp10 juta.

Baca juga:
KPU Trenggalek Verifikasi 39 Petugas Pemilu yang Dilaporkan Sakit

Rochani berharap tidak ada lagi kasus atau tambahan korban penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal dunia.

"Semoga tidak ada penambahan angka," harap dia.

Pomindo Gelar Pasar Murah di Tulungagung
Peristiwa

Pomindo Gelar Pasar Murah di Tulungagung

jatimnow.com - Dalam rangka pemberdayaan ekonomi kecil dan kerakyatan, Pom Minyak Goreng Indonesia (Pomindo) besutan PT Parama Artha Buwana (Parabu)

Bullying di Jatim Tinggi, PSMTI Bergerak!
Wiyata

Bullying di Jatim Tinggi, PSMTI Bergerak!

Komnas PA Jawa Timur mencatat bahwa bullying kini tidak hanya terjadi di sekolah, melainkan juga di lingkungan pergaulan bahkan dalam lingkup keluarga.