Pixel Codejatimnow.com

Hasil Pemeriksaan Pelajar dalam Video Vulgar Pelajar di Tulungagung

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung terus menyelidiki peredaran foto dan video bermuatan pornografi. Mereka telah meminta keterangan terhadap pelajar SMK, yang ada dalam foto dan video tersebut.

Selama proses pemeriksaan mereka juga mendapat pendampingan dari Unit Layanan Terpadu Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) setempat.

Kanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam mengatakan kondisi psikologis pelajar tersebut sudah membaik sehingga bisa dimintai keterangan.
Sebelumnya rencana pemeriksaan ini terpaksa tertunda karena korban dalam kondisi syok dan depresi usai mengetahuo foto dan video vulgarnya tersebar.

"Pemeriksaan sudah kita lakukan beberapa minggu lalu, kondisinya sudah membaik dan bisa kita mintai keterangan," ujarnya, Sabtu (24/2/2024).

Dari hasil pemeriksaan, foto dan video tersebut diakui oleh korban adalah miliknya. Namun foto foto dan video ini merupakan dokumen pribadi dan tidak dikirim ke siapapun. Polisi juga tidak menemukan adanya unsur transaksi dalam kasus ini.

Baca juga:
Kanit Reskrim Polsek Besuki Tulungagung Diduga jadi Pengguna Narkoba

"Yang bersangkutan mengakui bahwa video dan foto vulgar yang tersebar adalah dirinya, dan itu merupakan dokumen pribadi," terangnya.

Polisi sendiri masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penyebaran foto dan video ini. Mereka melibatkan tim ahli IT guna mengetahui siapa yang melakukan penyebaran.

Baca juga:
Menengok Layanan SPBU Delivery Satlantas Polres Tulungagung

Polisi mengaku telah mengantongi beberapa nama yang terlibat komunikasi secara intens dengan korban.

"Jadi dia mengaku foto dan videonya jadi koleksi pribadi. Tidak pernah dikirim ke orang lain, ini yang masih kita selidiki siapa yang menyebarkannya," pungkasnya.