Pixel Codejatimnow.com

Hari Musik Nasional di Surabaya Tampilkan Drama Musikal, Katarsis Sang Garuda

Editor : Endang Pergiwati  
Drama musikal Katarsis Sang Naga. (Foto : Endang Pergiwati/jatimnow.com)
Drama musikal Katarsis Sang Naga. (Foto : Endang Pergiwati/jatimnow.com)

jatimnow.com - Seekor burung garuda bertarung dengan seekor naga. Pertarungan sengit ini membuat sang garuda menjadi lemah, dan terpuruk. Adegan pertarungan ini ditampilkan dalam drama musikal berjudul Katarsis Garuda di Gedung Cak Durasim Komplek Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali Surabaya, Sabtu (9/3/2024).

Drama musikal ini menjadi pagelaran puncak dari peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret.

Heri Lentho selaku sutradara drama ini menyampaikan, bahwa pertarungan antara burung Garuda dengan Naga ini ada dalam kisah Mahabharata pada bagian Adiparwa.

"Garudea adalah putra dari Ibu Winata dan Naga adalah anak dari Ibu Kadru. Dalam kisah ini diceritakan, bahwa Gsruda bertarung melawan Naga. Itu adalah simbol dari pertarungan hitam dan putih. Drama musikal ini dimaksudkan menjadi penyembuh bagi manusia yang harus dimanusiakan,* ucap Heri Letho.

Heri Lentho berharap pementasan tersebut dapat memberikan katarsis bagi para penonton, yang diingatkan oleh sanv Garuda agar selalu menjadi manusia berbudi luhur.

Drama musikal yang berbentuk cerita fabel, atau kehidupan hewan-hewan yang menyampaikan pesan tentang sifat buruk manusia yang makin menyerupai hewan-hewan yang hidup di muka bumi ini.

Baca juga:
Foto: Drama Musikal Katarsis Sang Naga

Sementara Ketua Panitia, Tomy Agung Sugito mengatakan, sesuai dengan tema pagelaran ini yaitu Musik Berdampak, pihaknya ingin mengajak semua warga Indonesia untuk kembali menghidupkan musik yang membawa pesan nasionalisme.

"Karena musik itu memang berdampak. Sementara saat ini, jarang kita temui musik atau lagu yang bernuansa nasionalisme, seperti di era tahun 1980-1990an," ucap Tomy.

Untuk tujuan ini, pihaknya menampilkan tak kurang dari 30 komunitas musik untuk berkolaborasi memperingati momen Hari Musik ini.

Baca juga:
Parade Indonesia Bermusik di Taman Budaya Jatim Suguhkan Beragam Genre 24 Jam

"Para penyaji karya musiknya pun tidak hanya dari Jawa Timur, namun juga dari Batak, Tangerang dan beberapa daerah lainnya," ucapnya.

Sementara Direktur perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek menyampaikan bahwa momen Hari Musik Nasional menjadi momen yang tepat untuk mendorong kreativitas para musisi dari beragam genre, termasuk dari kelompok musik tradisional.

"Jadi para musisi tradisional diharapkan untuk segera mendaftarkan karyanya di elemka (Lembaga Manajemen Kolektif) untuk Musik Tradisional. Karena dari situ, Kemendikbudristek dapat melakukan advokasi terhadap pelaku musik tradisional," ucap Ahmad Mahendra.