Pixel Code jatimnow.com

Surabaya dan Lamongan Juga Diincar Spesialis Pembobol ATM 'Tusuk Gigi'

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Budi Sugiharto
 Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro

jatimnow.com - Selain Gresik, komplotan spesialis pembobol ATM  dengan modus mengganjal kartu tidak bisa keluar dari mesin menggunakan tusuk gigi juga beraksi di Surabaya dan Lamongan.

"Keterangan pelaku yang sudah ditangkap baru dua bulan beroperasi di Surabaya, Lamongan dan Gresik," kata Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro kepada jatimnow.com, Selasa (11/9/2018).

Heriyansah (33), warga Lampung berhasil ditangkap meski telah berusaha kabur dari sergapan petugas, Kamis (6/9/2018). Bahkan pelaku yang memacu kendaraannya nyaris menabrak petugas. Tembakan peringatan terpaksa diletuskan. Kendaraan pelaku akhirnya menabrak warung.

Korban baru dari dialami seorang warga Cerme Indah, Gresik. As kehilangan isi tabungan di ATM BCA Rp4,9 Juta. Isi ATM dia dikuras pelaku pada Jumat (7/9).

"Uang suami saya langsung ditransfer 3 kali ke BNI," kata Yul, istri As kepada jatimnow.com, Selasa (11/9/2018).

Baca  Juga:

Ia menceritakan, suaminya pada Jumat sekitar pukul 13.00 Wib ke mesin ATM yang ada di toko moderen di Cerme.

"Di Indomaret Cerme. Awalnya mesin trouble, sebelumnya ada orang uteg-uteg mesin lama. Usai orang itu suamiku," ungkap Yul menceritakan kronologinya.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk waspada saat mengambil uang di mesin ATM. Pastikan tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Rahasiakan PIN saat proses pengambilan uang.

Baca juga:
3 Pelaku Ganjal ATM di Ponorogo Kuras Uang Hingga Rp100 Juta

Modus penggajalan ATM dengan  tusuk gigi ini dilakukan dengan cara menukar kartu asli korban dengan kartu palsu, kemudian memasukkan kartu palsu itu ke dalam mesin ATM. Tersangka juga mengintip password atau PIN korban.

Baca juga:
Pria Madiun Dijebloskan Penjara karena Kuras Tabungan Pacar, Begini Modusnya

"Iya diganjal tusuk gigi. Pelaku sudah ada di lokasi menanti korban minta bantuan. Saat dibantu itu korban dimintai nomor PIN dan diberikan kartu palsu yang pura-pura diambil dari tempatnya," papar kapolres.

Korban menganggap kalau kartunya rusak. Sehingga pulang dengan membawa kartu palsu. Setelah korban pulang, tersangka sudah mendapatkan kartu ATM sekaligus passwordnya untuk menguras uang yang ada di rekening korban.