Pixel Codejatimnow.com

Omzet Perajin Kaligrafi di Tulungagung Naik 150 Persen Selama Ramadan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Komarudin saat menyelesaikan pesanan kaligrafi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Komarudin saat menyelesaikan pesanan kaligrafi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bulan Suci Ramadan membawa berkah tersendiri bagi perajin kaligrafi di Kabuoaten Tulungagung. Salah satunya Komarudin, warga Desa Sumberejo kulon, Kecamatan Ngunut.

Omzet penjualan meningkat hingga 150 persen di banding hari biasa. Dibantu dengan istrinya, Komarudin mengerjakan pesanan kaligrafi berbagai ukuran. Komarudin mulai menggeluti usaha kaligrafi ini sejak tahun 1994 lalu.

Saat itu Komarudin banyak mendapat pesanan menulis kaligrafi untuk keperluan kelahiran anak hingga menyambut haji. Usaha kaligrafi ini mendapat sambutan luas. Atas permintaan pasar, Komarudin lalu mulai menggarap kaligrafi dengan model bordir dan silikon.

"Untuk model bordir dan silikon ini sudah sejak 2 tahun lalu karena permintaan pasar," ujarnya, Selasa (26/3/2024).

Dalam mengerjakan kaligrafi ini, Komarudin biasa menggunakan khot Tsuluts dan Naskhi. Diperlukan ketelatenan dan ketekunan untuk mengerjakan pesanan kaligrafi ini. Terutama yang berukuran besar seperti membuat replika kiswah Ka'bah.

Proses pengerjaan dilakukan dengan beberapa tahap, dimulai dengan pembuatan sketsa pada kain beludru menggunakan kapur tulis.

Baca juga:
Goresan Gerinda di Atas Kaca Hasilkan Kaligrafi Indah, Karya Seniman Lamongan

Selanjutnya, secara hati-hati lem silikon dilelehkan dan dilukiskan pada kain beludru sesuai sketsa. Lelehan lem yang mengeras dan membentuk kaligrafi kemudian dilakukan pewarnaan menggunakan kertas prada berwarna emas maupun silver.

Kaligrafi model silikon ini banyak diminati karena harganya relatif lebih terjangkau daripada berbahan bordir.

"Karya kaligrafi saya dijual mulai harga Rp75 juta sampai jutaan rupiah tergantung ukuran dan bahan," terangnya.

Baca juga:
Seniman di Ponorogo Berdakwah Lewat Lukisan Kaligrafi

Pada bulan Ramadan ini omzet produksinya mengalami peningkatan signifikan. Jika pada hari biasa hanya mengerjakan empat sampai lima kaligrafi berukuran besar, pada bulan suci ini order yang masuk mencapai lebih dari 10 unit. Kaligrafi yang paling banyak diminati adalah tulisan Ayat Kursi dan Ayat Seribu Dinar.

"Kalau untuk ayat 1.000 dinar, Ayat Kursi itu harganya sekitar Rp 750 ribu sampai Rp 800 ribu. Itu untuk silikon. Kaligrafi bordir lebih mahal lagi, contohnya kiswah bordir, antara Rp10 juta sampai Rp48 juta, karena pengerjaannya lebih rumit," pungkasnya.