Pixel Codejatimnow.com

Sejumlah Sekolah di Bangkalan Resah dengan Ulah Oknum Media dan LSM

Editor : Yanuar D  Reporter : Fathor Rahman
Sekretaris PGRI Kabupaten Bangkalan, Suraji. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Sekretaris PGRI Kabupaten Bangkalan, Suraji. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Oknum media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) meresahkan sejumlah sekolah di Bangkalan. Mereka diduga melakukan pemerasan berkedok pemberitaan negatif. 

Hal itu diungkap oleh Sekretaris PGRI Kabupaten Bangkalan, Suraji. Ia mengatakan mendapatkan sebanyak 8 laporan dari sekolah atas ulah oknum pelaku media dan LSM. 

"Dari awal puasa hingga saat ini ada 8 laporan yang masuk ke kami dan sekolah ini resah dengan oknum yang mengatasnamakan media dan juga LSM," ujarnya, Rabu (27/3/2024).

Ia mengatakan, rata-rata laporan yang ia terima berupa adanya pemberitaan negatif yang dipublikasi tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu pada sekolah. Tak hanya itu, beberapa oknum lain mendatangi sekolah dan membuat resah pihak guru. 

"Saya tidak mengatakan ada atau tidak (pemerasan), tetapi berdasarkan laporan yang masuk ke kami, banyak guru dan kepala sekolah resah," tambahnya. 

Baca juga:
Oknum Wartawan di Pamekasan Ditangkap, Diduga Peras Kades Rp4 Juta

Oknum media dan LSM ini diduga datang saat jam-jam istirahat sekitar pukul 12.00. Mereka lalu mempublikasi berita tentang sekolah yang tutup di jam tersebut tanpa melalukan konfirmasi pada pihak sekolah. 

"Itu jam istirahat, guru dan kepala sekolah bisa jadi sedang pergi keluar untuk shalat. Marilah kita saling membangun pendidikan ini secara baik," imbuhnya. 

Baca juga:
Kasus Pemerasan Wartawan Gadungan, AJI dan PWI Bojonegoro: Jangan Takut Lapor Polisi!

Diduga, para oknum tersebut sengaja menulis pemberitaan negatif dengan harapan mendapatkan uang dari pihak sekolah. Aksi para oknum ini juga terjadi setiap tahun menjelang lebaran. 

Berdasarkan penelusuran di lapangan, oknum media dan LSM ini datang secara bergerombol dan mengintimidasi pihak sekolah dengan maksud menakut-nakuti pihak sekolah dan mereka berpura-pura akan melindungi sekolah dengan tidak menulis berita negatif. Sebagai gantinya, pihak sekolah harus memberikan sejumlah uang agar para oknum itu tak menuliskan pemberitaan negatif.