Pixel Code jatimnow.com

Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rohmad. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rohmad. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung masih terus menunjukkan peningkatan. Hingga pertengahan bulan April ini, Dinas Kesehatan setempat mencatat total 409 kasus DBD.

Pasien DBD yang meninggal dunia juga bertambah 1 orang. Sehingga total pasien DBD yang meninggal 10 orang. Angka kematian ini menjadi salah satu tertinggi di Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rohmad mengatakan terdapat sejumlah penyebab yang membuat angka kasus DBD mengalami peningkatan. Selain faktor cuaca, pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga kurang maksimal. Banyak masyarakat yang belum memahami betul cara memberantas sarang nyamuk ini.

"Dari hasil evaluasi kami PSN kurang maksimal, seharusnya yang dicari itu sarang nyamuknya," ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Baca juga:
Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang

Kasil mencontohkan saat meninjau proses PSN di salah satu desa, yang dilakukan masyarakat seperti kerja bakti membersihkan lingkungan. Hal ini dinilai kurang maksimal untuk memberantas sarang nyamuk. Seharusnya masyarakat langsung fokus mencari genangan air yang selama ini menjadi sarang nyamuk.

"Bukan membersihkan rumput, tapi fokus mencari sarang nyamuk dan memberantasnya," terangnya.

Baca juga:
41 Warga Donorojo Pacitan Terjangkit Demam Berdarah

Selain itu pihak Dinas Kesehatan juga terkendala dengan mesin fogging. Banyak mesin fogging yang mengalami rusak karena minimnya perawatan. Mesin ini hanya berfungsi saat musim DBD saja. Akibatnya banyak permintaan foging yang belum dapat dipenuhi. Pihak Dinkes sendiri akan menggandeng pihak swasta untuk melakukan foging.

"Idealnya di setiap Puskesmas ada mesin fogging tapi karena perawatannya kurang banyak yang rusak," pungkasnya.