Pixel Codejatimnow.com

Dihantam Ombak, Perahu Pembawa Larung Sesaji di Blitar Nyaris Terbalik

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Perahu pembawa gunungan berisi sedekah bumi nyaris terbalik dihantam gelombang laut selatan, Kamis (13/9/2018).
Perahu pembawa gunungan berisi sedekah bumi nyaris terbalik dihantam gelombang laut selatan, Kamis (13/9/2018).

jatimnow.com - Sebuah Perahu pembawa gunungan berisi sedekah bumi nyaris terbalik dihantam gelombang laut selatan. Inisiden ini terjadi saat acara Ritual Larung Sesaji tahun baru Islam di Pantai Desa Serang, Kecamatan Panggung Rejo, Kabupaten Blitar, Kamis (13/09/2018).

Akhirnya, insiden ini menjadi tontonan warga. Tak sedikit warga yang kemudian mengabadikan moment-moment ini. Warga juga spontan berteriak saat perahu dihembas ombak.

"Baru sekali ini ombaknya besar. Tahun sebelumnya tidak sebesar ini. Semoga tidak terjadi apa-apa," kata Yudi Arwanto, salah satu pengunjung di lokasi.

Dalam Larung Sesaji itu, ada tiga gunungan yang dibawa oleh tiga perahu nelayan. Hempasan ombak pantai selatan itu menghantam perahu pertama. Akibatnya, perahu kembali menepi.

Setelah dilakukan observasi, dan pengamatan gelombang, perahu pertama berhasil melewati ombak besar. Kejadian pada perahu pertama rupanya membuat nelayan di perahu kedua mengatur strategi sembari mencari celah menjauhi bibir pantai.

Sedangkan perahu yang ketiga, ombak juga menghantam perahu meskipun akhirnya berhasil dilewati.

Tiga gunungan sebagai simbol ucap syukur itu kemudian ditenggelamkan di titik yang telah ditentukan. Warga pun ikut tepuk tangan ketika para nelayan berhasil membawa sesaji untuk ditenggelamkan.

"Sekarang ombaknya memang besar. Tadi nelayan juga mikir dulu, ombak pertama, ombak kedua lalu ombak ketiga masuk. Jadi, bukan pertanda apa-apa. Ya cuma teknis saja," kata Bupati Blitar Rijanto.

Baca juga:
Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat

Sementara itu, sesepuh Desa Serang, Raban Yuwono, juga memastikan bahwa insiden itu hanya faktor alam. Sebab, beberapa hari terakhir ini, ombak di pantai selatan memang cukup tinggi.

"Sebenarnya itu hanya masalah jokinya saja. Dalam Spiritual tidak ada apa-apa. Jokinya terlambat menggenjot perahu sehingga terhempas," kata Raban.

Menurut Raban, secara spiritual Larung sesaji saat itu sudah dinyatakan pepak atau selesai ketika Gunungan mulai dinaikkan ke perahu.

"Ada tiga gunung dengan isi sedekah bumi yang berbeda. Namun semuanya berjalan lancar. Ya tadi, karena alam sama jokinya," imbuhnya.

Baca juga:
Hari Jadi Tulungagung, Warga Gelar Ritual Lampah Tapa Bisu

Usai dilarungkan, pengunjung kemudian menyebar untuk menikmati suasana di Pantai Serang yang terkenal dengan putihnya pasir.