Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswi Ambruk di Tengah Demo Buruh Depan Grahadi Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Sejumlah mahasiswa Unesa saat mengamankan rekannya yang alami sesak nafas. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Sejumlah mahasiswa Unesa saat mengamankan rekannya yang alami sesak nafas. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Salah satu peserta aksi damai aliansi mahasiswa Surabaya yang tergabung dalam Barisan Rakyat Anti Penindasan (Bara Api) tiba-tiba ambruk dan mengalami sesak nafas, Rabu (1/5/2024).

Dari pantauan di lokasi diketahui peserta yang ambruk itu mengenakan almamater berwarna biru. Ia tergeletak di trotoar Taman Apsari depan Kantor Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya. Terlihat sejumlah mahasiswi lain berusaha memberikan pertolongan dengan meminta bantuan kepada petugas medis.

Informasi yang dihimpun diketahui peserta yang alami sesak nafas itu adalah mahasiswi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Terlihat petugas kesehatan sigap melakukan pertolongan pertama pada mahasiswi tersebut.

"Iya mas anak Unesa yang sesak nafas, mohon untuk tidak diambil gambarnya," ucap mahasiswa lain.

Sementara itu, salah satu koordinasi aksi mahasiswa Unesa Ilyas Ardi Pratama mengatakan dalam aksinya mereka mendesak pemerintah agar mengoptimalkan fungsi dari lembaga pengawas ketenagakerjaan.

Baca juga:
Di Balik Suksesnya Pengamanan Aksi Demo Buruh, Polda Jatim: Ini Strategi Kami

Kemudian, mereka meminta pemerintah untuk merevisi UU Cipta Kerja dengan melibatkan serikat/buruh terkait dalam permasalahan PHK, dan stop PHK sepihak.

"Mendesak pemerintah mengawasi perusahaan agar kontrak kerja sesuai dengan UU cipta kerja ketenagakerjaan," ujarnya.

Baca juga:
Digaji Senilai UMK, Buruh di Trenggalek Sambat Kurang untuk Biaya Hidup

Selain itu, Ardi meminta agar pemerintah memberikan jaminan perlindungan untuk buruh perempuan. Mendesak pemerintah agar menindak tegas segala bentuk pernyelewengan yang dihasilkan oleh pihak perusahaan.

"Kemudian terkait daycare agar anak-anak mereka jauh dari pergaulan bebas dan untuk menjamin kehidupan anak-anak mereka," tutupnya.