jatimnow.com - Kerusuhan di Kedung Cowek Surabaya yang melibatkan oknum suporter bola ternyata dipicu ejekan di media sosial.
Diketahui, sebelum terjadinya kerusuhan, ada konten video di media sosial Tiktok yang mengandung muatan provokasi sehingga menimbulkan gejolak di antara pecinta sepakbola di Surabaya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu M. Prasetyo mengungkapkan, terjadinya kerusuhan itu dipicu saling ejek antara oknum Persebaya (Bonek) dan oknum Persib Bandung (Bobotoh) di Tiktok.
Hal itu kemudian membuat oknum suporter di Surabaya, melakukan sweeping kepada suporter dari Bandung yang ingin menyaksikan laga final Persib Bandung vs Madura United di Stadion Bangkalan.
“Kemudian muncul ajakan untuk melakukan sweeping kendaraan yang diduga membawa suporter Persib,” kata Prasetyo.
Baca juga:
Viral, Trans Jatim Diduga Dipepet Bus Akas di Akses Jembatan Suramadu
Oknum Bonek pun melakukan aksi pemblokiran di Jembatan Suramadu dengan menutup akses keluar dari Madura menuju Surabaya atau di Kedung Cowek, dengan maksud menghadang suporter dari Bandung. Namun, saat dibubarkan mereka justru melawan petugas.
“Saat akan dibubarkan, mereka justru melawan. Petugas dilempari batu dan balok kayu, serta pecahan pot,” imbuh Prasetyo.
Saat diamankan, mereka tidak menggunakan atribut Bonek maupun jersey Persebaya.
Baca juga:
Ratusan Suporter GU Keroyok Warga Tuban di Lamongan, Ini Kronologisnya
Sementara itu, salah satu oknum suporter yang yang diamankan MST mengaku, aksi yang dilakukan lantaran saling tantang di Tiktok antara pihaknya dengan oknum suporter Persib Bandung.
"Pertama dari akun Tiktok FCV mulai ada kata-kata ‘kita pukul ratakan surabaya’ sedangkan di Perak mengacungkan jari tengah ke suporter Persebaya waktu berangkat di Jalur Perak,” singkatnya.