jatimnow.com - Sebanyak 6 korban tenggelam akibat tertimpa rumah kontainer di area pengeboran minyak PHE WMO hingga kini belum ditemukan. Tim SAR menghentikan pencarian.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi mengatakan pihaknya telah melakukan rapat evaluasi pelaksanaan operasi SAR bersama pihak-pihak terkait, seperti Satpolairud Gresik, KSOP Gresik, KKP Tanjung Perak dan perangkat desa selaku perwakilan keluarga korban yang belum ditemukan.
"Dari hasil rapat tersebut, unsur SAR yang terlibat pencarian dan perwakilan keluarga korban bersepakat bahwa operasi SAR terhadap keenam korban dihentikan. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 Pasal 34 ayat 1 yang menyebutkan bahwa jangka waktu pelaksanaan operasi SAR paling lama selama 7 hari," ujarnya, Kamis (20/6/2024).
Meski begitu, ia mengaku jika nantinya terdapat tanda keberadaan para korban, maka pihaknya akan kembali melakukan operasi pencarian.
Baca juga:
3 Nelayan Sumenep Hilang usai Perahunya Ditabrak Kapal Misterius
"Apabila suatu saat ditemukan tanda-tanda keberadaan para korban, maka operasi SAR dapat dibuka kembali," imbuhnya.
Ia mengaku, seluruh tim gabungan sudah melakukan upaya secara maksimal. Namun, keenam korban belum dapat ditemukan. Tim gabungan juga sudah mengerahkan seluruh unsur tapi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Baca juga:
Polisi Ungkap Identitas Korban Tenggelam Tertimpa Rumah di Perairan Bangkalan
"Kami seluruh tim gabungan sudah berupaya secara maksimal dan melibatkan berbagai pihak, namun para korban belum bisa kami temukan," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, dua perahu pencari besi tua yang masing-masing berisikan 8 awak kapal tenggelam usai tertimpa rumah kontainer di area pengeboran minyak PT PHE WMO. Akibat kejadian itu, sebanyak 8 orang ditemukan selamat, 2 orang meninggal dan 6 orang belum ditemukan hingga hari ini.