Pixel Code jatimnow.com

Atap Bangunan SMPN di Trenggalek Rusak, Guru Mengungsi ke Aula

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Kondisi atap ruang guru SMPN 1 Suruh. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kondisi atap ruang guru SMPN 1 Suruh. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com – Bangunan ruang guru di SMPN 1 Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, kini dalam kondisi memprihatinkan. Atap yang keropos dan nyaris runtuh memaksa para guru untuk mengungsi ke aula sekolah.

Kondisi ini telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Para guru harus rela berbagi ruangan di aula sekolah tersebut.

Salah seorang guru di sekolah tersebut, Maryoto mengatakan ruang guru yang ada saat ini berdiri sejak tahun 1997 dan belum pernah mengalami perbaikan.

Menurutnya, pihaknya telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan. Namun hingga saat ini masih belum ada respons dari pemerintah.

"Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan. Namun, perbaikan yang diajukan baru direkomendasikan untuk tahun anggaran 2025 dan masih dalam proses pengajuan. Finalisasinya belum pasti," ujarnya, Senin (29/07/2024).

Baca juga:
Usai Tinjau SDN 02 Songggokerto, Pj Wali Kota Batu Perintahkan Perbaikan Segera

Tak hanya ruang guru, sejumlah toilet di sekolah tersebut juga mengalami kerusakan. Kondisi ini menyulitkan para guru dan siswa. Mereka harus bergantian jika ingin menggunakan toilet.

"Kami harus bergantian menggunakan kamar mandi yang masih ada, tapi ini sangat tidak ideal dan mengganggu kenyamanan serta kesehatan anak-anak," ungkapnya.

Dengan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan tersebut, Maryoto berharap agar Dinas Pendidikan setempat diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak, sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan lancar tanpa gangguan.

Baca juga:
536 Sekolah di Bangkalan Rusak, DPRD Minta Pemkab Segera Tangani

Keselamatan dan kenyamanan siswa serta staf pengajar harus menjadi prioritas utama dalam penanganan masalah ini.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, perabotan pun sudah tidak layak pakai. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar masih bisa berlangsung meskipun kami terpaksa menggunakan ruang aula sebagai ruang guru. Kami berharap perbaikan segera dilakukan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman," pungkasnya.