Pixel Code jatimnow.com

Proyek Desa Mrawan Diduga Asal-asalan, DPRD Jember Sebut Penghianatan

Editor : Yanuar D   Reporter : Sugianto
Anggota DPRD Jember didampingi Camat lakukan sidak proyek (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Anggota DPRD Jember didampingi Camat lakukan sidak proyek (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Proyek Desa Mrawan yang disinyalir dikerjakan sembarangan, dinilai anggota DPRD Jember David Handoko Seto sebagai penghianatan terhadap rakyat

Ditemui di lokasi David menyampaikan, sebagai wakil rakyat dirinya prihatin dengan proyek yang tidak sesuai RAB tersebut. Sedangkan yang digunakan ini ialah uang rakyat, hasil pajak yang disetorkan. 

"Anggaran pemerintah yang ada di ADD dan DD uang rakyat, yang berasal dari pajak-pajak yang dibayarkan oleh rakyat," katanya, Selasa (10/9/2/24).

"Jadi kalau misal dikembalikan kepada rakyat hasilnya seperti itu, ini namanya birokrasi menghianati rakyatnya," sambungnya. 

Politisi Partai NasDem tersebut melakukan kroscek ke beberapa proyek yang ada di Desa Mrawan. Alhasil, secara langsung dia melihat beberapa proyek seperti jalan beton yang sudah hancur.

Baca juga:
Fraksi Nasdem DPRD Usulkan Pansus Pilkada Jember

Dirinya berencana, dalam rapat perdana nanti bersama dengan beberapa camat akan meminta proyek ADD dan DD menjadi atensi. 

"Untuk betul-betul diperhatikan, dimonitor sesungguhnya, tidak hanya terima laporan jadi, kemudian tidak turun ke lapangan," tegasnya. 

Sementata itu, Camat Mayang Nurul Hafid Yasin mengatakan, pihaknya akan bersurat kepada inspektorat untuk melakukan audit, maupun pemeriksaan proyek yang telah dikerjakan.

Baca juga:
Aktivitas Perumahan di Jember Dibekukan: Rumah Warga Retak hingga Perizinan Janggal

Sehingga dengan adanya audit, maupun investigasi akan diketahui, sejauh mana kualitas dari perkerjaan ini dan juga apa saja langkah yang akan dilakukan oleh Pemdes untuk menyempurnakan apabila ada temuan-temuan dari pelaksana proyek ini. 

"Memang proyek ini dilaksanakan DD tahun pencairan tahap 1 dan sudah kami monev di bulan Juni kemarin, namun kami kurang detail melihat kualitasnya," tambahnya.