Pixel Code jatimnow.com

Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan, Warga Trenggalek Meninggal Dunia

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
RSUD dr Soedomo Trenggalek.
RSUD dr Soedomo Trenggalek.

jatimnow.com - Diduga mengalami keracunan usai mengkosumsi nasi kotak di sebuah acara, warga Trenggalek meninggal dunia. Korban diketahui berinisial N (47) warga Kelurahan Ngantru, Kabupaten Trenggalek.

Selain itu, 6 orang lainnya sempat mendapatkan perawatan di IGD RSUD dr Soedomo Trenggalek. Sampel makanan dalam nasi kotak telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungannya.

Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono mengatakan pada hari Jumat (11/10/2024) lalu, pihaknya menerima pasien N dengan keluhan diare mendadak dan muntah. Pasien tersebut datang ke RSUD dr Soedomo Trenggalek dalam kesadaran sudah menurun. Kemudian pasien tersebut harus menjalani perawatan di HCU.

"Setelah menjalani perawatan 1 hari, kondisi pasien semakin menurun dan pada Sabtu (12/10/2024) dan dipindahkan ke ICU, kondisinya tak kunjung membaik sehingga pada Senin kemarin pasien meninggal dunia," ujarnya, Selasa (15/10/2024).

Selain N, diketahui ada 6 pasien lain yang datang dengan keluhan sama. Pihak rumah sakit lalu melakukan wawancara terhadap para pasien atau anamnesia untuk mengetahui riwayat aktivitas pasien.

Baca juga:
12 Santri di Blitar Keracunan usai Sarapan

Hasilnya, diketahui mereka menghadiri acara yang sama pada Rabu (09/10/2024) malam. Mereka semat memakan nasi kotak di hajatan tersebut. Keesokan harinya korban mulai mengalami diare dan muntah-muntah.

"Kami belum bisa memastikan apa penyebab kematian korban, karena perlu pemeriksaan lanjut oleh dinas kesehatan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, Sunarto mengungkapkan, petugas telah melakukan pendataan dan penanganan kasus tersebut.

Baca juga:
Jumlah Korban Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Trenggalek Capai 98 Orang

Dari indikasi yang dialami pasien, Sunarto menduga korban mengalami keracunan. Namun, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi korban.

"Dugaan keracunan tetap ada. Tapi kami menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan waktu 2 hingga 3 minggu," pungkasnya.