Pixel Code jatimnow.com

Jumlah Korban Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Trenggalek Capai 98 Orang

Editor : Yanuar D   Reporter : Bramanta Pamungkas
Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek mencatat ada 98 warga yang diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan di pengajian. Dalam kasus ini seorang warga Kelurahan Ngantru berinisial N (47) meninggal dunia. Sebanyak 7 korban juga sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan dari hasil penelusuran diperkirakan terdapat 130 warga yang mengikuti pengajian ini. Dari jumlah tersebut sebanyak 98 diantaranya diduga mengalami keracunan. Mereka mengeluhkan sakit perut, diare, demam dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi nasi kotak dalam acara hajatan tersebut.

“Rata-rata yang bergejala itu mengkonsumsi makanan dari pengajian pada malam hari," ujarnya, Selasa (15/10/2024).

Sunarto menjelaskan, setiap warga mendapatkan satu nasi kotak berisi nasi, telur balado, mie dan kering tempe. Mereka juga mendapatkan snack kotak berisi air mineral, roti bolu dan roti berisi daging ayam.

Baca juga:
12 Santri di Blitar Keracunan usai Sarapan

Dari 98 warga yang terindikasi keracunan, 8 warga harus dilarikan ke RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk mendapatkan perawatan medis. Satu korban diketahui meninggal dunia kemarin.

“Kami sudah melakukan ivestigasi dan mengamankan sampel makanan untuk dikirim ke laboratorium di Surabaya," paparnya.

Baca juga:
Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan, Warga Trenggalek Meninggal Dunia

Kasus dugaan keracunan ini terjadi bermula ketika warga melakukan rutinan pengajian di salah satu rumah Kelurahan Ngantru, Kabupaten Trenggalek pada Rabu (9/10/2024) malam. Setelah mengkonsumsi makanan yang diberikan, banyak warga yang mengalami keluhan sakit perut, diare, demam hingga muntah-muntah.

"Warga yang tidak dirujuk ke rumah sakit, kini menjalani rawat jalan," pungkasnya.