Pixel Code jatimnow.com

Debat Pilbup Bojonegoro Ricuh: Teguh - Farida Protes, Wahono - Nurul Santuy

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Misbahul Munir
Ricuh saat Debat Publik Pilbup Bojonegoro. (Foto: Rizki for jatimnow.com)
Ricuh saat Debat Publik Pilbup Bojonegoro. (Foto: Rizki for jatimnow.com)

jatimnow.com – Debat publik perdana calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro pada hari Sabtu (19/10/2024) malam batal diselenggarakan alias buyar karena ricuh.

Batalnya debat publik tersebut lantaran kegaduhan yang buat oleh paslon 01 Teguh Haryono - Farida Hidayati yang bersikeras meminta agar pelaksanaan debat publik dilaksanakan dengan format lengkap, yakni debat publik untuk Cabup - Cawabup.

Padahal sesuai kesepakatan dalam debat publik perdana ini yang beradu gagasan adalah para calon wakil bupati.

Mulanya, proses debat publik cawabup Bojonegoro berlangsung kondusif, semua peserta dan seluruh tamu undangan mengikuti rangkaian pembukaan acara debat publik dengan hikmat dan meriah. Hingga kedua cawabup, yakni Cawabup 01 Farida Hidayati dan Cawabup 02 Nurul Aziah naik ke atas panggung.

Namun, situasi berubah menjadi tegang dan memanas setelah moderator memandu untuk memulai sesi pertama, yakni penyampaian visi - misi.

Sesuai nomor urut, Paslon 01 Teguh Haryono - Farida Hidayati yang mendapat giliran pertama untuk menyampaikan visi - misi. Kesempatan ini justru digunakan oleh Farida untuk memantik kegaduhan dengan melontarkan penyataan keras memprotes pelaksanaan debat publik tersebut.

"Karena sesuai dengan peraturan yang ada, untuk itu saya ingin mengundang pasangan saya Bapak Teguh Haryono untuk maju mendampingi saya," ujar Farida yang langsung disusul oleh Teguh naik ke atas panggung dan menuai protes.

Sontak kegaduhan antar pendukung paslon 01 dan 02 pun tak terhindarkan. Suasana pun seketika menjadi tidak kondusif. Moderator yang memimpin jalannya debat publik berusaha meredam suasana hanya bisa pasrah. Debat publik pun akhirnya dihentikan.

Baca juga:
KPU Sampang Batalkan Debat Pilkada Ketiga, Buntut Insiden Berdarah?

Sementara itu, KPU Bojonegoro sebagai penyelenggara berusaha menjadi penengah tidak bisa berbuat banyak. Perundingan pun menuai jalan buntu. Tim pemenangan Paslon 01 Teguh - Farida tetap bersikukuh melayangkan protes keras agar pelaksanaan debat pertama dilakukan dengan format lengkap.

"Debat seharusnya melibatkan pasangan calon, sesuai dengan PKPU. KPU harus mematuhi keputusan tersebut," tegas Hasan Abrori, Tim pemenangan 01.

Di lain sisi, Paslon 02 Wahono - Nurul tetap santuy dan mengikuti pelaksanaan debat sesuai yang dijadwalkan, yakni debat calon wakil bupati.

"Tidak ada masalah dengan kesepakatan yang sudah ada. Debat ini jelas antara cawabup. KPU harus tegas," ujar Sahudi, Tim pemenangan 02.

Karena situasi yang kian memanas, KPU Bojonegoro kemudian dengan tegas memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan debat.

Baca juga:
Tema dan Daftar Panelis Debat Kedua Pilwali Surabaya 2024

Calon Wakil Bupati 02 Nurul Azizah mengaku tidak keberatan bila dalam debat tersebut, Farida didampingi oleh Teguh. Namun, karena debat ini sesuai jadwal adalah untuk calon wakil bupati, ia meminta agar hanya Farida yang menjawab atau menyampaikan gagasannya.

"Padahal ini sesuai dengan jadwal, debat ini untuk calon wakil bupati dan sudah ada berita acaranya yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan disaksikan juga ditandatangani oleh KPU, Bawaslu," ujar Nurul.

Meski debat publik dibatalkan, Nurul tetap legowo dan berharap pada debat selanjutnya dapat terlaksana dengan baik agar masyarakat Bojonegoro mengetahui visi misi masing-masing pasangan calon.