Pixel Code jatimnow.com

Lha Kok Iso?

Berangkat Pengajian, Warga Blitar Kok Malah Nyolong Sempak

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Pelaku dan keluarga korban berdamai. (Foto: Humas Polres Tulungagung)
Pelaku dan keluarga korban berdamai. (Foto: Humas Polres Tulungagung)

jatimnow.com - Niat baik itu ternyata belum tentu berakhir baik. Ini terbukti pada Paijo (samaran) warga Blitar. Ia berangkat ke pengajian tapi malah nyolong sempak. Lha kok iso?

Jadi begini ceritanya. Pria 44 tahun itu pada Sabtu 12 Oktober lalu berangkat ke sebuah pengajian di Desa Panggunguni, Kecamatan Pucanglaban. Memang benar Paijo menghadiri pengajian tersebut.

Di tengah-tengah acara, Paijo ini kebelet kencing. Ia pun celingukan mencari tempat aman untuk buang hajat. Namun gak juga ketemu. Hingga akhirnya ia memberanikan diri meminta izin numpang kencing di rumah warga.

Saat berada di dalam kamar mandi warga itulah, sepertinya Paijo kesambet setan. Lha kok ya kebetulan dalam kamar mandi ada celana dalam wanita yang nyantol di dinding. Paijo pun mengambil celana dalam tersebut.

Pada mulanya aksi berjalan lancar. Namun istri pemilik rumah itu, bingung saat mengetahui celana dalamnya di kamar mandi raib. Usut punya usut akhirnya pemilik rumah curiga pada Paijo.

Baca juga:
12 Santri di Blitar Keracunan usai Sarapan

Paijo yang belum jauh dari rumah warga itu langsung disergap. Ekspresinya blo'on seolah tidak tahu apa-apa. Tapi setelah digeledah, akhirnya ditemukanlan celana dalam itu. Muka Paijo berubah. Ia hanya nyengir. Beruntung tidak sampai terjadi amuk massa.

Selanjutnya warga membawa pelaku ke Mapolsek. Polisi kemudian melakukan pendalaman dan menghadirkan keluarga pelaku dan keluarga korban. Mereka sepakat berdamai setelah pelaku meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Baca juga:
5 Fakta Pria Blitar Sebar Video Mesum Bareng Mantan Pacar

"Akhirnya suami korban dan ayah dari pelaku sepakat untuk damai dan tidak melanjutkannya ke proses penuntutan," kata Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto.