Pixel Code jatimnow.com

Hasto Minta Kader PDIP Tulungagung Kampanye Door to Door

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat berada di Treggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat berada di Treggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menghadiri konsolidasi di Kabupaten Trenggalek. Konsolidasi ini diikuti oleh kader partai dari wilayah Trenggalek dan Tulungagung.

Dalam konsolidasi ini, Hasto menanggapi soal elektabilitas pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini dan Gus Hans yang masih tertinggal dari paslon lain.

Hasto menerangkan konsolidasi dilakukan setelah mencermati elektoral Pilgub Jatim, dimana elektoral paslon Risma dan Gus Hans yang terus meningkat.

Risma dinilai mampu melakukan pembangunan yang baik, memberikan pendidikan gratis, hingga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Ini menunjukan bahwa konfigurasi kepemimpinan Risma baik.

"Risma memiliki prestasi yang kongkret dan seluruh masyarakat bisa melihat kemajuan di Surabaya sebagai legacy kepemimpinan Risma, dalam waktu 1 bulan ini, kami akan menggerakan seluruh kader untuk door to door menjelaskan program serta prestasi Risma dan Gus Hans kepada masyarakat," ujarnya, Selasa (29/10/2024).

Baca juga:
Wakil PDIP Jatim Sebut Ada Intimidasi Selama Tahapan Pilkada

Selain itu, setiap DPC akan melakukan pemetaan basis dukungan disetiap wilayah, yang nantinya akan dibahas dalam konsolidasi partai. Target kemenangan akan disampaikan pada H-14 jelang pemungutan suara.

"Kalau dari wilayah, Risma mendapatkan tren positif di wilayah Mataraman dan Arek. Dengan adanya Gus Hans juga mengalami peningkatan pada wilayah Tapal Kuda," paparnya.

Baca juga:
Fenomena Strong Voter di Pilkada Lamongan, Loyalis Petahana 81,3 Persen

Disinggung soal perolehan angka elektabilitas Risma dan Gus Hans yang masih tertingal, Hasto mengungkapkan sebenarnya Risma dan Gus Hans bukan tertinggal. Namun pasangan ini kalah start, mengingat Khofifah dan Emil Dardak sudah running sejak awal.

"Sedangkan Risma dan Gus Hans hanya dalam waktu 2 bulan mampu menunjukan peningkatan elektabilitas yang baik dan signifikan," pungkasnya.