jatimnow.com - Sederet rangkaian acara digelar oleh masyarakat pada bulan Muharram 1440 Hijriah atau yang biasa disebut bulan Suro. salah satunya adalah Kenduri Encek yang digelar warga Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Encek merupakan sebuah wadah kenduri yang berasal dari pelepah pisang yang dibentuk persegi. Ditengahnya ada anyaman bambu untuk menopang makanan.
Sebelum ditaruh diatas encek, makanan terlebih dulu dibungkus dengan daun pisang serta diselipi daun kepala muda atau Janur. Rupanya, makna menanti cahaya surga, tersaji dalam encek tersebut.
"Sebenarnya bukan pelepahnya tapi pisangnya. Yang dipakai adalah pisang raja. Ini artinya cita-cita yang besar. Kemudian ada Janur. Jan itu Jannah artinya Surga, Nur itu Cahaya. Jadi Janur itu asalnya Nur Jannah, cahaya surga," kata Dewan Kesenian Kota Blitar, Andreas Edison, Sabtu (29/09/2018).
Selain Kenduri Encek, ada juga pawai oleh masyarakat. Sejumlah gunungan berisi hasil bumi sebagai wujud rasa syukur juga turut dihadirkan. Termasuk encek berisi ingkung atau ayam panggang lengkap dengan umborampen (sesaji).
Masyarakat Islam di Jawa, lanjut dia, selalu memperingati bulan Suro dengan membersihkan diri dan bersih desa. Peringatan ini juga dikolaborasikan dengan kearifan lokal setempat. Termasuk Kenduri Encek dan Tumpeng Klonthang.
"Nah, Tumpeng Klonthang ini berisi berbagai jenis makanan, ada jenang, buah. Ada juga dengan membersihkan Tosan aji," pungkas Pria berjenggot panjang itu.
Pawai dan Kenduri Encek ini memancing antusias masyarakat setempat dan para pengguna jalan.
Baca juga:
Operasi Aman Suro 2023, Polda Jatim Terjunkan 1.325 Personel
URL : https://jatimnow.com/baca-7353-kenduri-encek-tradisi-masyarakat-blitar-di-bulan-suro