Pixel Code jatimnow.com

Perayaan Suro

Warga Jarak Dolly Surabaya Pertahankan Budaya Leluhur, Tolak Stigma Negatif

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Perayaan Suro tahun ini dilakukan di Pesarehan Eyang Mbah Kapiludin, Jarak Dolly. Foto: Ali Masduki/JatimNow.com
Perayaan Suro tahun ini dilakukan di Pesarehan Eyang Mbah Kapiludin, Jarak Dolly. Foto: Ali Masduki/JatimNow.com

jatimnow.com -  Komunitas Suroboyo Wani Berbudaya, gabungan berbagai organisasi dan komunitas di Surabaya, menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya Jawa dan menolak stigma negatif yang selama ini melekat pada wilayah Jarak Dolly. 

Peringatan tahun baru Jawa 1959 Saka, atau Suro, menjadi momentum bagi komunitas ini untuk memperkuat identitas budaya. 

Menurut Ki Ageng Kinco, Jubir Suroboyo Wani Berbudaya,  peringatan Suro dirayakan dengan berbagai ritual,  seperti semedi, meditasi, dan merawat pusaka leluhur. 

"Ini adalah wujud menyucikan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," jelas Ki Ageng, Sabtu (26/7) malam.

Perayaan Suro tahun ini dilakukan di Pesarehan Eyang Mbah Kapiludin, Jarak Dolly.  Ki Ageng menekankan bahwa lokasi tersebut dipilih untuk menunjukkan konsistensi warga Jarak Dolly dalam menjaga warisan budaya leluhur, terlepas dari stigma negatif yang sering dikaitkan dengan wilayah tersebut.

Baca juga:
DPRD Surabaya Usulkan Keterlibatan Milenial dalam Pengembangan Industri Kreatif Dolly

"Stigma preman, judi, dan mabuk tidak boleh melemahkan niat suci kami untuk melestarikan budaya," tegasnya.

Suroboyo Wani Berbudaya sendiri merupakan aliansi yang beranggotakan Perserikatan Seni Nasional (PSN), KOJAR, Komunitas Jarak Dolly, SPS Satrio Pendowo Sejati, Perguruan Pencak Silat Kera Sakti, Bonek Sawahan, Pandepokan Sukmo Limo, dan Arek-arek Nusantara. 

Mereka berkomitmen untuk mempertahankan kebudayaan leluhur di Surabaya dan menolak pengaruh budaya asing yang dianggap dapat merusak nilai-nilai lokal.

"Bangsa yang kuat tidak akan meninggalkan ajaran warisan leluhurnya," kata Ki Ageng.

Baca juga:
Kembangkan Literasi, PCU Gelar Pengabdian Masyarakat di Taman Bacaan Gang Dolly

Ia berharap, upaya pelestarian budaya ini akan membawa kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. 

"Semoga siapapun yang berbuat baik terhadap ajaran budaya warisan leluhurnya akan mendapatkan sinar-sinar pepadang," tambahnya.

UMKM Herbal Rembang Tembus Pasar Nasional
Ekonomi

UMKM Herbal Rembang Tembus Pasar Nasional

Kisah sukses KWT Annisa membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM lokal mampu berkembang pesat dan bersaing di pasar yang lebih luas.