Pixel Code jatimnow.com

12 Santri di Blitar Keracunan usai Sarapan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Polisi dan Dinas Kesehatan mendatangi lokasi santri keracunan di Blitar. (Foto: Dok Polres Blitar for jatimnow.com)Kota
Polisi dan Dinas Kesehatan mendatangi lokasi santri keracunan di Blitar. (Foto: Dok Polres Blitar for jatimnow.com)Kota

jatimnow.com - Belasan santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, mengalami keracunan usai menyantap menu sarapan. Mereka mengeluhkan pusing serta gatal di sekujur tubuh.

Pihak pondok membawa mereka ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Saat ini masih terdapat 2 santri yang dirawat di Puskesmas Srengat.

Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar mengatakan total jumlah santri yang diduga mengalami keracunan ini sebanyak 12 orang.

Dari jumlah tersebut sebanyak 10 santri telah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Sedangkan 2 santri masih dirawat dan dilakukan observasi di Puskesmas.

"Untuk 2 santri lainnya kini masih dilakukan observasi di Puskesmas,” ujarnya, Rabu (04/12/2024).

Peristiwa ini bermula saat sekitar 50 santri di pondok pesantren tersebut menyantap menu sarapan pagi. Pihak pondok menyediakan menu makanan berupa ikan tuna goreng tepung serta sayur bobor.

Baca juga:
Ini Kronologi Santri Ponpes di Banyuwangi Diduga Keracunan

Berselang beberapa jam setelah sarapan, sebanyak 12 santri mengeluhkan gejala gatal-gatal serta pusing.

“Setelah itu para santri yang merasakan gejala keracunan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan," tuturnya.

Mendapat laporan ini, polisi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar langsung mendatangi lokasi. Mereka membawa sampel makanan yang dikonsumsi oleh santri.

Baca juga:
75 Persen Santri di Kota Probolinggo yang Keracunan Dinyatakan Sembuh

Sampel makanan tersebut dibawa ke Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar untuk diteliti kandungannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahan makanan apa yang menyebabkan ke 12 santri di pondok pesantren tersebut mengalami keracunan.

"Saat ini proses pemeriksaan terhadap sampel masih berlangsung," pungkasnya.