jatimnow.com – Kasus sapi sakit dan mati dengan gejala seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali terjadi di Kabupaten Ponorogo.
Puluhan sapi di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, dilaporkan juga mengalami gejala serupa seperti sejumlah sapi di Dusun Setutup, Desa Jimbe.
Kepala Desa Plalangan, Ipin Herdianto, mengungkapkan bahwa penyakit ini membuat para peternak terpaksa menjual sapi mereka dengan harga murah untuk menghindari kerugian lebih besar.
“Ada sekitar 30 sapi yang sakit. Beberapa langsung dijual karena khawatir mati,” jelasnya pada Jumat (3/1/2025).
Gejala awal yang dilaporkan peternak adalah sapi kehilangan nafsu makan dan menunjukkan luka di mulut serta kaki. Beberapa sapi bahkan terpaksa dirawat secara mandiri oleh pemiliknya.
“Kami bersama pemerintah desa dan dinas terkait sudah melakukan penyemprotan disinfektan sebagai langkah antisipasi,” tambah Ipin.
Baca juga:
PMK di Ponorogo: 157 Sapi Terjangkit, Hanya 1 Ekor Mati
Ia juga menyebutkan bahwa sapi yang paling rentan terjangkit adalah sapi baru yang dibeli dari pasar.
Salah satu peternak, Dimas Hariyanto, mengaku tiga sapinya mengalami gejala mirip PMK.
“Mulut dan kaki seperti sariawan. Setelah dirawat dengan larutan NaCl, kondisinya berangsur pulih,” ujarnya.
Baca juga:
Disnak Tegaskan Susu dan Daging Sapi asal Pasuruan Aman dari PMK
Kasus serupa juga terjadi di Dusun Setutup, Desa Jimbe, beberapa sapi dilaporkan mati setelah menunjukkan gejala PMK. Gejala ini mengingatkan warga pada wabah PMK yang melanda dua tahun lalu.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas, termasuk melalui vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ternak.
URL : https://jatimnow.com/baca-74463-wabah-pmk-di-jimbe-ponorogo-diduga-juga-dialami-sapi-desa-plalangan