Pixel Code jatimnow.com

Wabah PMK di Tulungagung Belum Usai, Disnakeswan Kehabisan Stok Vaksin

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Petugas saat memeriksa kondisi kesehatan sapi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Petugas saat memeriksa kondisi kesehatan sapi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketersediaan stok vaksin PMK di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Tulungagung telah habis. Disnakeswan masih menunggu kiriman vaksin PMK dari pemerintah.

Kabid Kesehatan Hewan, Disnakeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani mengakui, saat ini stok vaksin PMK sudah habis.

Untuk capaian vaksinasi, Pemkab Tulungagung mengklaim sudah mencapai angka 80 persen.

Selebihnya, peternak diimbau untuk melakukan vaksinasi secara mandiri. Beberapa klinik telah menyediakan layanan vaksin PMK. Untuk harga vaksin PMK itu mencapai Rp425 ribu per botol.

"Satu botol vaksin PMK dapat digunakan untuk 25 ekor sapi," ujarnya, Selasa (14/01/2025).

Selain itu, peternak juga harus memberikan nutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan hewan ternak. Beberapa ramuan dari rempah-rempah banyak digunakan peternak guna menjaga kesehatan hewannya.

Baca juga:
791 Sapi di Pacitan Terjangkit PMK, Stok Vaksin Habis

Peternak juga diimbau untuk tidak melakukan jual beli sapi untuk sementara waktu. Hal ini perlu dilakukan guna menekan angka temuan kasus PMK.

"Misalkan melakukan jual beli, diimbau untuk menyertakan surat keterangan sehat hewan," tuturnya.

Dipaparkan Tutus, pemberian vaksinasi ini juga sudah di tahapan booster. Mayoritas sapi yang terserang PMK ini berasal dari luar kota.

Baca juga:
Wabah PMK di Ponorogo, Harga Sapi dan Kambing Anjlok

Untuk menekan angka penyebaran PMK, pihak Pemkab telah menutup sementara aktivitas perdagangan di Pasar Hewan Terpadu.

"Pemicu lainnya lonjakan kasus PMK salah satunya adalah cuaca ekstrem yang memicu munculnya virus," pungkasnya.