Pixel Code jatimnow.com

Calon Perangkat Desa Tanpa Ijazah Asli Lolos Seleksi, Ini Respons Muspika Jember

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Sugianto
Kantor Balai Desa Slateng Ledokombo Jember (Foto: tangkapan layar media sosial warga for jatimnow.com)
Kantor Balai Desa Slateng Ledokombo Jember (Foto: tangkapan layar media sosial warga for jatimnow.com)

jatimnow.com - Adanya polemik tentang peserta tes ujian perangkat Desa Slateng yang mendaftar tanpa ijazah asli dan disoal peserta lain, pihak Muspika Ledokombo menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember.

Kepala Desa Slateng, M. Misu mengatakan, telah mengetahui masalah tersebut dan dipersoalkan oleh peserta yang lainnya.

Menurutnya, peserta yang dinyatakan tidak menggunakan ijazah asli karena hilang saat mendaftar seleksi tes ujian perangkat desa, sudah dinyatakan lolos.

"Di situ fotokopi ijazahnya masih ada, dan juga ada surat keterangan dari pihak sekolah. Legalisir sudah dan sudah dikoreksi oleh Dinas Pendidikan, tapi aslinya tidak ada," katanya, Sabtu (25/1/2025).

"Karena waktu itu memang dari pihak pengoreksi sendiri, cuma bilang tidak apa-apa. Kita tidak tahu, tidak ikut ke pengurusan tersebut. Panitia mengundang pihak (dinas) pendidikan terkait pengoreksian ijazah," sambungnya.

Misu tidak mengetahui secara pasti, dengan tidak adanya ijazah asli atau tanpa Surat Keterangan Pengganti Ijazah (SKPI), boleh apa tidak menjadi peserta.

Karena sepengetahuannya, peserta atas nama Hoirul menggunakan surat keterangan dari pihak sekolah dan telah dikoreksi Dinas pendidikan. Sedangkan yang lolos dari seleksi tes ujian perangkat, yakni Hoirul dan Mahbub.

"Kita tidak tahu terkait itu, yang tahu dari pihak panitia. Kita cuma membentuk panitia, dan menyerahkan ke panitia," ungkapnya.

Baca juga:
Peserta Seleksi Perangkat Desa di Jember Diloloskan Tuai Protes, Ini Sebabnya

Atas keluhan peserta yang tidak lolos dan sempat melakukan protes dengan bersurat ke panitia, kepala desa dan kecamatan, namun tidak mendapat respon, Misu menyatakan masih akan berkoordinasi dengan Muspika.

"Bukan tidak direspon, kita sudah sudah konsultasi dengan pihak Kecamatan, dua hari kemarin. Kita sudah mengundang BPD dan juga Muspika. Semua kita sampaikan terkait permasalahan tersebut. Karena memang wajar, kalau tidak puas begini," ucapnya.

"Panitia sudah menyampaikan terkait hal itu, terkait laporan teman-teman calon kita, dan yang ke saya juga disampaikan. Ternyata dari pihak panitia dan muspika menyampaikan, yang mengkoreksi pihak terkait dan sekolah sendiri," lanjutnya.

Namun demikian, Kades Slateng menegaskan, setelah ada koordinasi dengan Pemkab Jember, nanti hasilnya akan disampaikan kepada semua peserta, baik yang lolos maupun tidak lolos.

Baca juga:
Pemkab Ponorogo Gandeng Perguruan Tinggi untuk Seleksi Perangkat Desa

"Kemarin Jumat, pihak Kecamatan akan konsultasi dengan pihak kabupaten. Itu bagaimana, sah atau tidaknya," bebernya.

"Mungkin kita nunggu hasil, setelah hasilnya keluar nanti kita undang para calon semua. Kemarin sudah kita sampaikan. Setelah konsultasi kecamatan dan kabupaten, nanti kita sampaikan ke calon semua. Mungkin setelah libur kita undang," tegasnya.

Karena dinilai persyaratan cacat atau kurang, para peserta meminta panitia dan pihak terkait, untuk melakukan seleksi tes ulang dan harus memenuhi persyaratan secara lengkap.