Pixel Code jatimnow.com

Pj Bupati Bangkalan Ajak Warga Tabung Minyak Jelantah, Ini Targetnya

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Fathor Rahman
Gerakan menabung minyak jelantah (dok. Kominfo Bangkalan for jatimnow.com)
Gerakan menabung minyak jelantah (dok. Kominfo Bangkalan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Gerakan menabung minyak jelantah dan mendaur ulang limbah botol mulai dilakukan di Bangkalan. Gerakan ini dimulai oleh SDN 1 Kemayoran.

Pj Bupati Bangkalan, Dr. Arief M. Edie, M.Si, mengatakan, pengelolaan sampah yang baik dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Pasalnya, limbah minyak jelantah bisa dikumpulkan dan diekspor sehingga menjadi peluang ekonomi masyarakat.

"Di SDN Kemayoran 1 Bangkalan sangat bagus, mereka mengumpulkan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah dan botol plastik sebagai bahan daur ulang untuk produk kreatif dan terbarukan," ujarnya, Rabu (5/2/2025).

Ia mengatakan, pihaknya menggandeng Gekraf untuk gerakan ini. Nantinya, limbah berupa minyak jelantah ini akan dikumpulkan dan diekspor untuk dimanfaatkan sebagai produk energi alternatif.

"Untuk sampah plastik juga dimanfaatkan untuk produk kreatif lainnya," tambah Arief.

Baca juga:
Pj Bupati Bangkalan Imbau Masyarakat Minta Karcis saat Parkir, Cegah Kebocoran PAD

Dikatakannya, di SDN Kemayoran 1, dalam beberapa hari para siswa sudah berhasil mengumpulkan 500 liter minyak jelantah. Ia menilai potensi ini bisa terus dikembangkan oleh sekolah lain dan masyarakat Bangkalan.

"Gekraf memiliki target hingga lebih dari 1.000 ton. Jika semua sekolah dan masyarakat bergerak, saya yakin target tersebut bisa terpenuhi. Itu bisa menciptakan peluang ekonomi, termasuk sebagai potensi bagi PAD Bangkalan," jelasnya.

Baca juga:
Perbaikan Jembatan di Kokop Bangkalan Diperkirakan Butuh Rp1 Miliar

Ia berharap langkah inovatif SDN Kemayoran 1 Bangkalan dapat dijadikan percontohan dan diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya. Selain itu, diharapkan konsep pengelolaan sampah ini juga bisa diterapkan di tingkat kecamatan.

"Masyarakat juga harus mulai melaksanakan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga. Misalnya, sampah plastik bisa dijadikan peluang ekonomi melalui bank sampah atau bahan daur ulang dan untuk sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pembuatan pupuk," pungkasnya.