Pixel Code jatimnow.com

PMK Terkendali, Pasar Hewan di Lamongan Kembali Dibuka

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pasar Hewan Tikung Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pasar Hewan Tikung Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sempat ditutup terimbas merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pasar Hewan Lamongan di Kecamatan Tikung kini kembali dibuka.

Hal itu disambut baik pelaku usaha di antaranya pedagang dan peternak sapi yang sempat kalang kabut hewan ternak banyak terjangkit penyakit yang bisa mengakibatkan kematian itu.

Sayangnya, di hari pertama dibukanya kembali pasar hewan ini, pada Minggu (16/2/2025), belum banyak diketahui para peternak sehingga baru 16 ekor sapi yang dijualbelikan.

“Untuk pembukaan hari pertama pasar hewan, seharusnya antusias warga cukup banyakm tapi kelihatannya ini masih kurang banyak. Jadi ini pedagang dari Mojokerto, kemudian dari Gresik dan jumlah sapinya sekitar 16 ekor,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamomgan, Shofiah Nurhayati, Minggu (16/2/2025)

Pertimbangan pembukaan pasar hewan tersebut merupakan hasil kajian lembaga terkait atas melandainya kasus PMK pada sepekan terakhir.

Baca juga:
Vaksinasi jadi Kunci Pengendalian PMK di Lamongan

“Dari jumlah 1.557 yang terjangkit, sejak 10 hari terakhir, tidak ada pertambahan dan dari kajian epidemiologi dinyatakan kasusnya melandai, karena tingkat kesembuhan sudah 65 persen. Tinggal sisa-sisanya masih dalam proses pengobatan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, Isrofil menjelaskan, masih lengangnya pasar hewan pada hari ini adalah dampak dari penyakit mulut dan kuku dalam sebulan terakhir.

“Kemungkinan dampak dari PMK kemarin. Jadi para pedagang sapi masih kekurangan stock untuk dijual di Pasar Hewan,” ujar Isrofil.

Baca juga:
Banyuwangi Dapat Gelontoran 33.525 Dosis Vaksin PMK

Sementara itu, salah satu pedagang yang datang ke pasar tersebut mengaku gembira atas kabar tersebut.

“Satu bulan lebih tutup. Senang telah dibuka, kalau ditutup ya susah. Sekarang bawa satu sapi dan sudah laku,” ujar Simpen.