Pixel Code jatimnow.com

42 Emak jadi Korban Arisan Piauw, Mengadu ke Polres Trenggalek

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Korban arisan yang melaporkan admin ke Polres Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Korban arisan yang melaporkan admin ke Polres Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejumlah emak mendatangi Polres Trenggalek. Mereka mengadukan petugas admin arisan yang diduga kabur membawa uang para anggota arisan.

Arisan dengan sistem menurun atau Piauw ini sebenarnya sudah berjalan 5 tahun terakhir. Namun saat ini, petugas admin arisan berinisial WS, menghilang sementara banyak peserta yang belum mendapatkan uang. Total nilai kerugian para korban ditaksir mencapai Rp4 miliar.

Salah satu korban, Aning Triwahyuni mengatakan, kedatangannya ke Polres Trenggalek untuk melaporkan petugas admin arisan, WS, yang diduga menggelapkan uang anggota arisan.

WS mengadakan arisan dengan sistem menurun dan besaran setoran uang setiap anggota berbeda-beda.

"Arisan ini sudah berjalan lancar selama 5 tahun. Tapi akhir-akhir ini admin arisan hilang kontak dan banyak member yang belum mendapatkan uang arisan cair," ujarnya, Senin (17/02/2025).

Baca juga:
Kades Cantik di Lamongan Tertipu Investasi Bodong Rp137 Juta

Korban dugaan kasus penggelapan uang arisan tidak hanya satu orang. Namun ada 42 orang yang menjadi korban penggelapan admin arisan tersebut. Setiap pencairan masing-masing member mendapatkan nilai yang berbeda. Mulai dari Rp30 juta hingga Rp75 juta.

"Karena admin tidak hanya menjalankan satu grup arisan, tapi ada sekitar 64 grup arisan dengan member (anggota) yang berbeda," imbuhnya.

Selain itu, WS juga membuka investasi lelang. Di situ, admin memberikan iming-iming bunga yang tinggi kepada member.

"Misalnya modal Rp10 juta, member bisa mendapatkan tambahan dari bunga hingga Rp11,5 juta hingga Rp12 juta per bulan," terangnya.

Baca juga:
Polres Situbondo Amankan Tersangka Penipuan Modus Arisan Bodong

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro mengonfirmasi kedatangan sejumlah emak yang mengaku menjadi korban penggelapan uang arisan untuk melakukan aduan.

"Kasus ini statusnya masih aduan. Kami juga masih mendalami kasus ini," pungkasnya.