Pixel Codejatimnow.com

13 Tahun Menanti, Kemenag Tulungagung Hanya Dapat Jatah 48 CPNS

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kantor Kemenag Tulungagung.
Kantor Kemenag Tulungagung.

jatimnow.com - Kemenag Kabupaten Tulungagung akan mendapatkan tambahan tenaga pendidik dalam penerimaan CPNS tahun ini.

Dari total 880 formasi yang tersedia di Kanwil Kemenag Jawa Timur, Tulungagung hanya mendapatkan jatah formasi 48 orang. Jumlah ini dinilai sangat kurang mengingat penerimaan CPNS di lingkungan Kemenag Tulungahung terakhir dilakukan pada tahun 2005 lalu.

Kasubbag Tata Usaha Kemenag Tulungagung, Masngut mengatakan pembagian kuota penerimaan CPNS di lingkungan Kemenag merupakan wewenang Kanwil Provinsi, sehingga pihaknya tidak memiliki kewenangan sama sekali.

Bahkan, mengusulkan kekurangan tenaga PNS saja pihaknya juga tidak memiliki kewenangan. “Kewenangannya ada di Kanwil Kemenag Provinsi, kami hanya menerima kuotanya, tahun ini kuotanya ada 48 orang,” ujarnya Selasa (09/10/2018).

Masngut menjelaskan, dari 48 kuota CPNS tahun ini, semuanya merupakan guru, yakni 7 orang untuk Guru mata pelajaran agama, 28 orang untuk guru mata pelajaran umum, 2 orang untuk guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), 9 orang Guru olahraga dan 2 orang Guru Bahasa Arab.

Mereka ini semua akan ditempatkan di MI, MTs maupun MAN yang ada di Tulungagung. "Mereka akan ditempatkan di MI, MTs dan MAN negeri, tapi itu tadi tergantung dari kewenangan Kemenag Kanwil Provinsi Jatim,” lanjutnya.

Untuk proses rekrutment CPNS di lingkup Kemenag, Masngut menambahkan proses sama seperti lainnya, yakni melalui website resmi sscn.bkn.go.id. Namun untuk verifikasi serta pelaksanaan tes lain akan dilalukan oleh Kanwil.

Baca juga:
Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 Jatuh pada 12 Maret 2024

"Jadi, kita menerima bersih, tidak ada tes di sini, semuanya ditangani oleh kanwil," imbuhnya.

Masngut tidak menampik ada kekurangan guru di sekolah-sekolah naungan Kemenag. Sebab, setiap tahun ada guru yang pensiun. Untuk menutupi kekurangan itu, salah satunya ditopang dengan guru tidak tetap (GTT).

Ia juga memastikan bahwa kebutuhan guru di lingkungan Kemenag merata. Sebab, hingga saat ini jumlah guru di bawah Kemenag sekitar 900-an.

Baca juga:
112 CJH di Trenggalek Belum Lunasi Biaya Haji

“50 persennya diisi oleh Sukarelawan, sisanya PNS yang belum pensiun,” pungkasnya.