Pixel Codejatimnow.com

Pencarian Korban Gempa Palu Dihentikan, Ini Harapan Keluarga

Salah satu keluarga menunjukkan foto korban
Salah satu keluarga menunjukkan foto korban

jatimnow.com - Keluarga korban bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, asal Tulungagung berharap pemerintah bisa memperpanjang proses pencarian dan evakuasi korban.

Hal ini menyusul keputusan pemerintah, yang menghentikan proses pencarian dan evakuasi korban mulai 11 Oktober 2018.

Sebelumnya proses tersebut sudah diperpanjang selama tujuh hari, namun hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan semua.

Supeni (55), ayah dari salah satu korban, Hera Bhakti Sulistya, mengaku sudah siap untuk menerima segala kemungkinan terkait nasib anak sulungnya ini.

Meskipun hingga saat ini begitu belum ada kepastian kabar, Supeni masih berharap anaknya bisa ketemu dengan kondisi selamat.

"Kami akan menggelar doa bersama bagi keselamatan Hera Bhakti Sulistya. Saya yakin Hera masih hidup hanya belum ditemukan saja," ujarnya Jumat (12/10/2018).

Hera merupakan ABK Tugbot Armada II yang saat peristiwa terjadi tengah bersandar di Palu. Korban diketahui baru bekerja di kapal tersebut setahun terakhir. Pihak perusahaan sudah menghubungi keluarga mengabarkan kejadian bencana ini.

Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban

Namun hingga saat ini PT Maluku Transitmen yang berpusat di Ambon ini, belum menghubungi kembali keluarga untuk membahas santunan.

"Belum ada pembahasan apapun terkait santunan, namun mereka sempat menawari keluarga untuk menyusul ke Palu, belum kami ambil karena beberapa pertimbangan," jelasnya.

Pihak keluarga menilai pemerintah sudah berusaha maksimal untuk melakukan proses evakuasi dan pencarian korban.

Mereka juga menyadari bahwa proses pemulihan pasca terjadinya bencana memerlukan waktu yang juga tidak lama. "Namun kami juga berharap proses evakuasi dan pencarian akan tetap dilakukan," harapnya.

Baca juga:
Potensi Gempa Susulan, BMKG Tuban Imbau Warga Jauhi Bangunan Gedung

Dalam bencana ini, terdapat tiga warga Tulungagung yang bekerja di kapal tersebut. Satu diantaranya bernama Lukman yang sudah ditemukan dalam kondisi sehat.

Sedangkan dua korban lain yakni Hera dan Prila masih belum ditemukan hingga saat ini.