jatimnow.com - Kabar pemutusan kerja buruh perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT Gudang Garam Tbk masih cukup hangat di media sosial.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan, namun terbaru Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur mengonfirmasi, bahwa hal tersebut merupakan program pensiun dini. Dari sejumlah penawaran, 200 pekerja disebut mengambil program itu. 14 di antaranya berusia jelang pensiun.
Menarik untuk melihat kembali laba perusahaan rokok di Kediri yang berdiri sejak 1958 tersebut. Setidaknya, redaksi merangkum laba Gudang Garam dalam tiga tahun terakhir. Sempat di angka Rp2,3 triliun, keuntungan GG hanya tersisa Rp900an miliar pada 2024.
Hasil RUPS Tahun 2023
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Grand Surya Hotel, pada Senin 26 Juni 2023, GG membagikan dividen tahunan sebesar Rp2,3 triliiun.
Lebih rinci, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membagikan dividen atau sebagian laba perseroan untuk tahun buku 2022 itu sebesar Rp 2.308.905.600.000,-. Sehingga besar dividen yang diterima masing-masing pemegang saham sebesar Rp1.200 per saham.
Sebagiannya mereka simpan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan.
Hasil RUPS Tahun 2024
Gonjang-ganjing anjloknya Gudang Garam mulai terlihat tahun ini. Pada RUPS tahun 2024, Gudang Garam memutuskan tidak membagikan laba tahun buku 2023. Tidak ada penjelasan soal angka, namun seluruh direksi sepakat menyimpan laba 2023 untuk menambah modal kerja.
“Menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2023 seluruhnya dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja sehingga Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan untuk tahun buku 2023,” tulis Gudang Garam dalam rilisnya.
Baca juga:
Gudang Garam: Dari Perusahaan Rumahan, Besar karena Semangat Surya Wonowidjojo
Hasil RUPS Tahun 2025
Dalam RUPS tahun 2025, GG menyepakati laba sebesar Rp962 miliar, keuntungan bersih lainnya mereka simpan sebagai modal.
Lebih rinci, pihaknya menetapkan penggunaan sebagian laba Perseroan untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 962.044.000.000, atau Rp500 untuk setiap lembar sahamnya.
Angka itu cukup jauh menurun dibandingkan keuntungan yang dibagikan pada tahun 2023, sebesar Rp2,3 triliiun.
Pada tahun buku 2021, laba GG pernah menyentuh Rp4 triliun. Dari beberapa sumber, keuntungan mereka juga pernah menyentuh Rp5 triliun.
Baca juga:
Penjelasan Disnakertrans Jatim soal Kabar Karyawan Gudang Garam Kediri Diputus Kerja
Diketahui sebelumnya, video dengan narasi ribuan karyawan PT Gudang Garam Tbk disebut mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) viral di media sosial.
Dalam video tersebut terekam sejumlah karyawan mengenakan seragam GG duduk dalam sebuah forum. Beberapa orang juga bersalaman mengucapkan tanda perpisahan.
Terkait kondisi ini, Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto menjelaskan, guncangan yang dialami Gudang Garam ini akibat maraknya rokok ilegal. Termasuk tingginya nilai cukai yang membuat mereka menawarkan opsi pensiun dini itu.
"Memang keterangan dari Gudang Garam Kediri terinfo bahwa ada dampak dari penjualan rokok ilegal dan tingginya nilai cukai. Dari situ, karyawan ditawari itu," jelasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-78922-melihat-laba-gudang-garam-3-tahun-terakhir-sempat-puasa-dividen