jatimnow.com - Pengguna kendaraan roda dua di Kabupaten Lamongan berbondong-bondong beralih menggunakan BBM jenis Pertamax. Kejadian ini tak lepas dari beredarnya kabar soal dugaan Pertalite oplosan atau penurunan kualitas hingga kerusakan mesin motor yang diduga akibat BBM jenis itu.
Perilaku masyarakat beralih ke Pertamax ini terlihat salah satunya di SPBU Jetis, Kecamatan Lamongan, dimana sejak sejak empat hari yang lalu antrean di jalur Pertamax selalu penuh.
Kepala Shift SPBU Jetis, Andri Risdianto, membenarkan adanya perubahan pola pembelian masyarakat yang berdampak pada peningkatan jumlah penjualan BBM Pertamax
“Banyak pelanggan beralih ke Pertamax sejak empat hari terakhir. Penjualan Pertalite menurun, sementara Pertamax justru melonjak,” ujar Andri, Senin (27/10/2025).
Sebagai perbandingan, Andri membeberkan data penjualan konsumsi harian Pertamax di SPBU Jetis berkisar 2,5-3 ton, dalam 4 hari terakhir sejak beredar kabar motor rusak konsumsi harian mencapai 4 ton.
Baca juga:
Polres Lamongan Bentuk Tim Tangani Kasus Banyak Motor Rusak Diduga Usai Isi Pertalite
"Benar, penjualan Pertamax meningkat beberapa hari terakhir," bebernya.
Ia menambahkan, pengelola SPBU Jetis tetap berhati-hati sebelum menerima pasokan baru dari depo.
“Kami selalu konfirmasi dulu ke pengawas dan depo di Tuban, apakah BBM yang datang layak dibongkar atau tidak. Kalau ada kejanggalan, seperti bau yang berbeda, kami laporkan dulu sebelum dimasukkan ke tangki,” tegasnya.
Baca juga:
Ramai Motor Warga Lamongan Rusak Diduga Usai Isi Pertalite
Meski penjualan Pertamax meningkat, Andri menyebut belum mendapat laporan motor rusak dari masyarakat akibat mengisi pertalite di SPBU Jetis.
“Nggak ada yang ngeluh. Sekarang banyak ojol dan pengguna motor biasa yang ikut isi Pertamax, mungkin karena takut motornya mogok,” tuturnya.