Pixel Code jatimnow.com

Newsfluencer Mengubah Lanskap Berita Indonesia, Ini 5 Profilnya

Editor : Ali Masduki   Reporter : Ali Masduki
Peran media dan newsfluencer akan semakin beririsan, membuka peluang untuk memperluas akses publik terhadap informasi dan mendorong keberagaman perspektif. (Foto: Ilustrasi/Vero)
Peran media dan newsfluencer akan semakin beririsan, membuka peluang untuk memperluas akses publik terhadap informasi dan mendorong keberagaman perspektif. (Foto: Ilustrasi/Vero)

jatimnow.com - Lanskap berita di Indonesia tengah diramaikan oleh kehadiran newsfluencer, generasi baru pelaku pemberitaan independen berbasis media sosial. Mereka memperluas cara masyarakat mengartikan dan berinteraksi dengan berita, melengkapi kredibilitas dan konteks yang telah dibangun oleh media arus utama.

Konsultan komunikasi Vero dalam studi regional terbarunya mengidentifikasi lima profil newsfluencer yang menggambarkan pergeseran informasi dan pembentukan kepercayaan di Asia Tenggara. Di Indonesia, audiens beralih ke media sosial untuk mendapatkan berita yang lebih relevan secara pribadi.

Newsfluencer adalah gabungan dari "news" dan "influencer," yaitu individu yang memproduksi konten berita di media sosial secara independen. Mereka menawarkan sudut pandang berbeda, menjangkau bagian masyarakat tertentu, dan memfasilitasi diskusi yang lebih kekinian.

"Newsfluencer mencerminkan cara baru masyarakat menerima informasi, sekaligus menambah dimensi baru dalam lanskap pemberitaan di Indonesia," ujar Chatrine Siswoyo, Senior Advisor Vero untuk ASEAN.

Studi Vero menganalisis hampir 100 profil newsfluencer di Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dan mengelompokkannya ke dalam lima karakter:

1. Watchdogs: Membedah kebijakan, mengkritisi kekuasaan, dan memberikan pemahaman mendalam.
2. Explainers: Menerjemahkan isu kompleks menjadi pengetahuan praktis.
3. Connectors: Menggabungkan kualitas produksi tinggi dengan narasi personal tentang public figure.
4. Satirists: Menggunakan humor dan sindiran untuk membahas isu sensitif.
5. Simplifiers: Menyajikan rangkuman berita harian dalam bentuk konten pendek.

Di Indonesia, Watchdogs, Explainers, Satirists, dan Simplifiers adalah profil yang paling dominan. Mereka mencerminkan budaya yang menghargai pemikiran kritis dan storytelling yang mudah dipahami.

Baca juga:
RLD dan Telkomsel Dorong Generasi Muda Surabaya Bijak Bermedia Sosial

Vina Muliana, content creator dan Co-Founder Creators Association of Southeast Asia (CASA), melihat studi ini sebagai transformasi peran kreator menjadi aktor dalam diskursus kewarganegaraan.

"Tahap selanjutnya bagi ekosistem kita adalah menjadikan daya pengaruh tersebut menjadi suatu tanggung jawab dengan memperkuat standar etika, mendorong literasi media, serta memastikan para kreator tetap independen dan akuntabel," kata Vina Muliana.

Umaporn Whittaker-Thompson, Chief Commercial Officer dan Head of Influence Vero, menegaskan pentingnya independensi dan keteguhan newsfluencer dalam mengungkap kebenaran.

Baca juga:
Wakil Ketua DPRD Surabaya: Media Sosial Jadi Jembatan Akuntabilitas Politik

"Bagi brand, penting untuk memahami bahwa bekerja sama dengan newsfluencer berarti siap terlibat dalam percakapan yang melampaui sekadar kegiatan promosi," jelas Umaporn Whittaker-Thompson.

Studi ini menyimpulkan bahwa peran media dan newsfluencer akan semakin beririsan, membuka peluang untuk memperluas akses publik terhadap informasi dan mendorong keberagaman perspektif.