Pixel Codejatimnow.com

Korban Pipa PGN Bocor dan Terbakar Bertambah 1 Orang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Erwin Yohanes
Korban semburan api pipa gas PGN yang bocor dan terbakar.
Korban semburan api pipa gas PGN yang bocor dan terbakar.

jatimnow.com - Jumlah korban pipa PGN (Perusahaan Gas Negara) di Jalan Ngagel Jaya Selatan Surabaya yang bocor dan terbakar pada Jumat (26/10/2018) sekitar pukul 09.00 Wib, bertambah 1 orang.

Sebelumnya terdapat 3 korban luka bakar, 1 orang lagi ternyata juga terkena semburan api dari pipa yang bocor tersebut. Total menjadi 4 orang korban.

Peristiwa ini tengah ditangani Polsek Gubeng. Dari data yang diterima jatimnow.com, 4 orang korban itu dilarikan ke IRD RSU dr Soetomo Surabaya. Keempat orang itu menderita luka bakar  dibeberapa bagian tubuh akibat semburan api pipa gas tersebut.

"Semua korban sudah pulang setelah mendapat perawatan di rumah sakit," sebut Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Ipda Joko Soesanto.

Pipa yang bocor dan terbakar tersebut terletak di depan Ruko Jaya Indah dan salah satu toko yang menjual alat-alat tulis. Tapi, semburan api dari pipa gas itu, mengenai 4 orang yang berada di warung kopi dekat titik semburan api.

Baca juga:
Kebakaran Rumah di Tambak Sumur Sidoarjo, 1 Orang Luka Berat

Dari data Polsek Gubeng, 4 korban tersebut antara lain Yansen Cendikiawan (65) warga Jalan Ngagel Jaya Selatan 149 Surabaya yang luka pada telapak tangan kiri dan tengkuk tangan kanan.

Kemudian M Hidayat (33) satpam Salon B Fuk yang terluka pada bagian wajah.

Korban ketiga yaitu Suni (40) pemilik warung kopi yang terluka pada wajah serta lengan sebelah kiri.

Baca juga:
Fakta Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

Sedangkan korban keempat yaitu Dwi Setyo Rahayu (42) warga Jalan Bogen 2 No. 24-i, Surabaya yang luka pada lengan kanan dan kiri.

"Kami masih memeriksa sejumlah saksi atas peristiwa itu," tandas Joko.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.