Pixel Codejatimnow.com

Jadi Otak Perampokan & Penyekapan, Mantan Sopir ini Mengaku Sakit Hati

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Polisi menunjukkan barang bukti rilis kasus perampokan dan penyekapan rumah di Surabaya.
Polisi menunjukkan barang bukti rilis kasus perampokan dan penyekapan rumah di Surabaya.

jatimnow.com - Perampokan dan penyekapan rumah di Surabaya ternyata dipicu oleh sakit hati. Pelaku mengaku sakit hati kepada pemilik rumah karena pada saat menjadi mantan sopirnya digaji tidak layak.

Pelaku perampokan dan penyekapan, Rachmad Tito Ariyanto (26) mengaku pada saat bekerja menjadi sopir, upah yang diterima tidak layak. Bahkan, pelaku juga merasa tidak nyaman saat bekerja di rumah korban.

"Satu tahun jadi driver, kita mencuri butuh uang, ndak ada lagi selain itu. Rumah saya deket situ, jadi tahu karena setiap tahun ada rekreasi. Rundingan ada rumah kosong masuk ada orangnya, terus saya bilang kalau ada orangnya jangan dilukai," kata Rachmad saat digelandang di Mapolda Jatim, Selasa (30/10/2018).

Selain itu, pelaku juga mengaku sudah melakuan pencurian sebanyak tiga kali. Termasuk di daerah Tenggilis yang dia curi mobil Kijang Innova dan Pikap.

"Pencurian udah tiga kali dapat Innova dan Pikap. Belum pernah ditangkap, baru pertama ini," ungkapnya.

Baca juga:

Mantan Sopir ini Otak Perampokan dan Penyekapan di Surabaya

Sementara itu, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Leonard M Sinambela menjelaskan saat melakukan aksinya, tidak ada kerusakan di rumah tersebut, karena para pelaku masuk naik tembok di belakang rumah dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.

Baca juga:
Misteri Kematian Saksi Dugaan Perampokan Sadis di Gresik, Diracun?

"Jadi memang tidak ada kerusakan pintu atau kunci gembok depan," terang Leonard.

Saat beraksi, lanjut dia, pelaku yang berjumlah dua orang ini menggunakan penutup wajah. Setelah berhasil memasuki rumah, dia mengambil pisau di dapur lalu mengancam korban.

"Korban bernama Bandi yang bekerja sebagai sopir diikat tangan dan kaki serta mulut menggunakan kain. Kemudian disekap di dalam ruangan. Ketika pembantu bernama Sukianti datang juga ditodong dan disekap dalam gudang," lanjut Leonard.

Pelaku awalnya mencari uang, namun tidak menemukan. Akhirnya dia mengambil secara paksa kunci kendaraan dan membawa pergi mobil Innova, recorder CCTV dan HP korban.

Baca juga:
Saksi Kasus Dugaan Perampokan Gresik Ditemukan Meninggal di Ladang Jagung

Leonard menambahkan, mobil tersebut dibawa ke Sidoarjo dan dijual ke penadah dan mobil tersebut sudah sampai ke Bali.

"Terakhir BB kita amankan sudah sampai Bali. Pelaku ini beruntun kita amankan pertama di Sidoarjo, tersangka Rachmad dan Holil di Sidoarjo, kemudian Anggik dan Jazuli di Probolinggo Tretes," pungkasnya.