jatimnow.com - Harga sapi jantan untuk memenuhi daging di pasaran Kota Surabaya mengalami kenaikan. Ini akibat pasokan sapi jantan yang siap dipotong berkurang
Ke mana sapi jantannya? "Menghilang. Sapi jantan banyak dijual ke luar Jatim," kata Direktur Utama Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Teguh Prihandoko.
Sapi-sapi yang masuk RPH Surabaya selama ini berasal dari Madura, Probolinggo, Tuban, Bojonegoro dan daerah lainnya. Pasokan sapi jantan mengalami penyusutan dan harganya ikut naik.
"Dari Rp 43 Ribu menjadi Rp 47 Ribu," kata Teguh kepada jatimnow.com, Selasa (11/12/2018).
Yang dikhawatirkan, kata Teguh, berkurangnya sapi jantan akan berpengaruh pada sapi betina. Sapi jantan yang dipotong di RPH saat ini 140 Ekor dari sebelumnya 150 Ekor.
"Kalau potong sapi betina akan mengganggu kelangsungan populasi sapi," tegas Teguh.
Selain itu, langkah itu melanggar UU Peternakan dan Hewan 41/2014. Yang tidak memperbolehkan memotong sapi betina produktif.
Baca juga:
Terima Aduan Pedagang Ampel, DPRD Surabaya Diminta jadi Penyambung Lidah
"Sudah ditahan dua tahun (UU), tahun 2019 mungkin diberlakukan," ungkapnya.
Bagaimana memenuhi kebutuhan daging sapi di pasaran?
"Impor atau beku, itu juga ada ada aturannya, tidak bebas juga," jelas Teguh.
Daging di Surabaya berpotensi naik?
Baca juga:
RPH Khusus Babi Banjarsugihan Surabaya Mulai Beroperasi
"Nggak, ini kan anomali," jawab Teguh.
Untuk mengatasi kelangkaan sapi jantan di Jawa Timur, Teguh mengusulkan ada pengawasan yang ketat.
"Nah dibutuhkan pengawasan peredaran ternak," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-9963-sapi-jantan-langka-bagaimana-kebutuhan-daging-di-surabaya