Tulungagung

Tim Penyidik KPK datang sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan mengendarai tiga mobil, enam orang penyidik KPK masuk ke rumah tersebut.

Ratusan foto dan arsip yang berkaitan dengan sejarah pembangunan Tulungagung, mulai dari zaman Kerajaan hingga sekarang mereka pamerkan.

Layanan ini menyerupai panggilan darurat 911 yang berada di Amerika Serikat.

"Kelurahan Kutoanyar, Tertek, Panggungrejo, Karangwaru, Sembung semuanya kosong, tulisannya kosong semua mas" Keluhnya.

Hal ini diperkuat oleh bagian hukum dan advokasi tim pemenangan Sahto, Heri Widodo. Ia juga mengakui telah membahas hal ini dengan Maryoto Bhirowo.

Kelompok Fikrul Mustarin ini hanya salatnya saja hari ini, tapi penyembelihan hewan kurbannya tetap besok ikut penetapan pemerintah pusat.

Mereka mengenakan pakaian khas petani, yang sehari-hari digunakan pergi ke sawah dan ladang.

Pria 42 tahun ini memilih berjalan mundur dari Alun-Alun Tulungagung menuju puncak Gunung Wilis untuk mengibarkan bendera merah putih pada 17 Agustus nanti.