demo driver online

Aksi solidaritas ini sendiri diikuti sekitar 1000 lebih driver ojek online dari berbagai daerah di Jawa Timur.

"Setelah kami cari informasi, mereka bukan tukang ojek. Kami berniat melaporkan ke polisi karena merusak nama kami," ujar Wakil Ketua Umum SGBR, Haris Asegaf.

"Karena kalau tidak segera minta maaf, kami tidak akan memilih Prabowo dalam pemilihan presiden (2019) nanti," teriak salah satu orator.

"Tukang ojek ini profesi yang mulia, dan tidak bisa diremehkan seperti itu, kita menghidupi keluarga dengan profesi ini dan halal," ujar Koordinator aksi.

"Nanti kita ingin ada pelatihan - pelatihan sehingga mereka bukan menjadi pencari lapangan kerja tapi pencipta lapangan kerja," beber Sandiaga Uno.

Para driver ojek online menilai bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Prabowo dianggap meremehkan profesi mereka.

"Korban melapor menerima upal senilai Rp 2,8 juta pecahan Rp 100 ribu dari pembeli ponselnya saat COD (cash on delivery)," sebut Kanit Reskrim Polsek Kenjeran.

"Dalam kesepakatan itu Gojek tidak boleh mengangkut penumpang, kalau barang tidak masalah," kata Ketua Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP) De'er,