kriminal

Komplotan ini tak segan-segan menjatuhkan hingga melukai korbannya.

"Tim kami sudah berhasil mengurai akun itu hingga mendapat titik terang siapa saja yang terlibat dalam perdagangan balita," kata AKBP Sudamiran.

Bahkan, para calo ini menjual tiket 10 kali lipat dari tarif normal.

Awalnya tidak ada yang curiga kalau dia mau mencuri, karena dia salah satu kuli bangunan yang menggarap renovasi di PN Ponorogo.

Aksi pelaku diketahui oleh takmir masjid dan langsung teriak maling, sehingga warga berdatangan.

Kiriman paket narkoba itu diantaranya berasal dari Ethiopia, Amerika, Kanada dan Belanda.

Diterangkan, Akun instagram yang dimaksud berkedok yayasan anak. Pemegang akun menampilkan aktifitas kepedulian terhadap anak-anak yang lahir di luar nikah.

"Dari belasan tersangka, beberapa merupakan residivis yang menjadi incaran petugas kepolisian," jelas Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad.